Mohon tunggu...
Safiya Fadlulah
Safiya Fadlulah Mohon Tunggu... Lainnya - Master's Student at PTIQ Jakarta

Melakukan kebaikan bagaikan nafas dalam hidup manusia. Bukan harap jasa dan imbalan manusia semata, namun Ridho Allah yang utama. Maka melakukan kebaikan sebanyak mungkin dalam hidup adalah target terbesar dan dengannya lahirlah target-target lainnya. Karena hidup manusia itu harus bertarget.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Last Active

26 September 2020   19:38 Diperbarui: 26 September 2020   19:53 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kesunyian malam semakin nyata ketika sang malam yang pekat hadir tanpa adanya gemerlap bintang. Waktu telah menunjukkan pukul 11.00 pm, hampir mendekati tengah malam. Saat semua orang di rumah telah memasuki alam bawah sadarnya. Semilir angin tenang namun dinginnya hingga menusuk tulang. 

Sulit rasanya memejamkan mata dengan beban pikiran yang entah memikirkan apa. Ada seseorang yang kehadirannya mengganggu pikiran ini, antara nyata dan maya. Antara hanya sekedar singgah lalu pergi atau benar-benar akan singgah nantinya. Tiada suatu hal pun yang terjadi di dunia ini dengan kebetulan. 

Semua yang terjadi tentu saja atas izin dan kuasa-Nya. Kehadiran sosok itu memanglah kuharapkan namun bukan di saat sekarang ini. Saat ini yang kuperlukan hanyalah fokus pada studi dan bukan hal lainnya. 

Waktu semakin larut malam, mata pun tak kunjung bisa terpejam. Kulihat ponsel telah menunjukkan pukul 12.00 am. Satu jam telah berlalu dan kulalui dengan pikiran yang entah kemana. 11. 30 pm adalah waktu last active sosok yang mengganggu pikiranku itu. 

Esok hari tak jauh beda dari keadaan yang kualami semalam. Masih sama dengan apa yang kupikirkan semalam. Sosok yang baru kukenal dari teman baik. Hari demi hari kulalui tak jauh bedanya dengan hari pertama ku mengenalnya. Masih menganggu pikiran. 

Semakin kucoba melupakannya semakin ku mengingatnya. Apalagi ketika tak memiliki kegiatan atau saat sedang free. Memanglah aku harus bisa menyibukkan diriku dengan hal-hal yang bermanfaat. Tak boleh melewatkan waktu hanya dengan berdiam diri. Karena kekosongan akan mengingatkanku padanya. 

To Be Continued.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun