Mohon tunggu...
Safitri NurWafida
Safitri NurWafida Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswi

Hobi saya adalah bergerak dalam bidang kemanusiaan, menulis, dan mendaki gunung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Car Free Day Kota Pasuruan

28 November 2023   23:04 Diperbarui: 28 November 2023   23:09 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasuruan Kota, 25 November 2023 9(Dokpri)

"Car Free Day" atau hari bebas kendaraan adalah sebuah budaya eropa yang saat ini tengah dikembangkan pemerintah untuk mengurangi polusi kendaraan bermotor. Perayaan Car Free Day ini juga  membantu keadaan perekonomian masyarakat khususnya pedagang UMKM. Car Free Day pertama kali dilaksanakan oleh negara Belanda dan Belgia, selanjutnya diikuti oleh negara-negara lain dikawasan Eropa.

Car Free Day di Indonesia pertama kali diselenggarakan pada tanggal 2 September 2001 di Jakarta. Menurut Koordinator Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, Car Free Day di Jakarta mengadopsi konsep dari Belanda dengan tujuan berbeda. Di Jakarta, Car Free Day dilakukan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada penggunaan kendaraan bermotor dalam beraktivitas sehingga polusi udara juga dapat ditekan.

Sedangkan di Kota Pasuruan sendiri, Car Free Day resmi dibuka pada Minggu, 27 November 2016 di sepanjang Jalan Sultan Agung atau yang akrab dikenal masyarakat dengan "Area Gor Kota Pasuruan". Program bebas kendaraan ini dilaksanakan setiap hari Minggu dimulai pukul 06.00-10.00 WIB.

Jalan Sultan Agung atau area GOR ini sebenarnya sudah ramai di hari biasa, karena wilayah ini termasuk kawasan padat penduduk. Berawal dari beberapa pedagang keliling yang berhenti didekat sana dengan harapan dagangannya dibeli oleh masyarakat yang sedang melaksanakan aktivitas dikawasan GOR, dan berakhir menjadi pedagang tetap setelah adanya peresmian acara Car Free Day dan mendapatkan surat izin berjualan.

PEMKOT Pasuruan juga tidak melarang adanya aktivitas ini karena dengan adanya aktivitas ini mampu mengembangkan sektor ekonomi masyarakat Kota Pasuruan juga membuka luas lapangan pekerjaan asalkan kawasan ini bisa tertib.

Para pengendara bermotor juga tidak keberatan dengan keberadaan pedagang UMKM disana, karena aktivitas ini juga tidak menimbulkan kemacetan. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat setempat yang membiasakan diri untuk turun dan memarkirkan motor mereka ditempat yang telah disediakan. Sehingga terjadi keseimbangan pedagang UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan pengguna jalan.

Disisi lain dengan adanya acara Car Free Day setiap minggu pagi ini berhasil meningkatkan Kesehatan masyarakat Kota Pasuruan. Mengapa demikian? Karena adanya kegiatan ini masyarakat menjadi rajin olahraga atau sekedar jalan-jalan dari rumah ke lokasi Car Free Day sehingga berpengaruh kepada sistem metabolisme dan ketahanan fisik mereka.

Menurut pendapat saya Car Free Day ini sangat memberi dampak positif kepada masyarakat Kota Pasuruan, harapan saya semoga program ini terus berkelanjutan dan bisa meningkatkan peluang generasi muda untuk membuka usaha disana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun