Mohon tunggu...
Safira Izza
Safira Izza Mohon Tunggu... Jurnalis - Jelajah karsa dan rasa menikmati indahnya dunia

Mencari ilmu tidak hanya melewati bangku panjang bisa diperoleh dengan guru terhebat yaitu pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sudahkah Anda bersyukur Hari Ini?

5 April 2020   13:57 Diperbarui: 5 April 2020   13:52 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pandemi covid-19 akhir-akhir ini banyak di perbincangkan oleh masyarakat seluruh negeri. Mulai dari virusnya yang cepat menyebar hingga jenazah yang ditolak untuk dikebumikan oleh warga. Sudah seharusnya kita membuka hati dan fikiran untuk saling toleran kepada sesama. Saat situasi dan kondisi saat ini bukan untuk menumbuhkan ego sendiri namun sudah saatnya kita mengulurkan tangan bagi yang membutuhkan menerima bantuan dari yang kekurangan. 

Dampak covid-19 tidak hanya pada orang kalangan menengah keatas namun masih ada yang lebih mengibakan hati untuk dilihat kalangan menengah kebawah. Kita yang sudah bercukupan meski tidak bisa menikmati dunia luar seharusnya bersyukur masih diberi tempat tinggal dan kehidupan. Kita dapat melihat betapa malangnya orang-orang yang setiap hari masih mencari uang demi mencukupi kebutuhan esoknya. Sedangkan kita yang tinggal duduk sudah bisa makan mengapa masih mengeluhkan keadaan yang hanya sementara darurat ini?

Banyak hal yang dapat kita ambil dari pandemic covid-19 ini. Virus ini mengajarkan kita untuk saling bekerja sama, tolong meonolong dan yang terutama kembali pada yang semestinya. Corona mengajarkan kita betapa berharganya keluarga kita, betapa indahnya dunia jika tidak kita nikmati bersama. 

Mungkin bagi karyawan maupun perusahaan besar resah dengan adanya pandemic covid-19 ini. Namun, jangan salah sangka, kalian tidak salah untuk mengambil keputusan dengan memulangkan banyak karyawan karena disini dapat kita ambil hikmanya. Kita yang setiap harinya sibuk dengan pekerjaan mulai dari berangkat pagi hingga petang dengan adnaya pandemi ini kita dapat kembali berkumpul dengan keluarga. Kita dapat kembali memeluk hangat keluarga, meskipun harus ada resiko yang diterima.

Yah beginilah kehidupan, dimana kita sudah memutuskan untuk hidup dan berkomitmen maka kita harus bisa menerima resiko dan konsekuensinya. Dimulai dari hal-hal kecil jika kita sudah memutuskan untuk melaksanakan maka jangan lari karena tidak menyelesaikan apa yang sudah diputuskan. Bagi bapak-bapak pengusaha besar jangan bersedih lagi karena aktivitas tidak bisa dilakukan dengan efektif seperti biasanya. 

Cobalah sedikit merenung, tenangkan diri anda fikirkan hal-hal yang sudah terjadi bagaimana bapak berjuang atas perusahaan bapak yang sudah berdiri hingga saat ini siapa yang menemani bapak mulai dari nol hingga sukses, kemudian dengan setiap harinya bapak meninggalkan orang yang sudah senantiasa menemani bapak. Bayangkan orang itu ketika mencium tangan bapak waktu berangkat lalu menyambut dengan hangat saat bapak pulang dari kantor, betapa lelahnya seharian orang cantik itu. 

Sekarang bapak yang sedang merenung bisa melihat setiap hari orang yang selalu senantiasa menemani bapak, ketika pagi bapak membuka mata bapak akan menemukan orang yang paling cantik dan setia menemani bapak, saat sarapan pagi bapak akan merasakan hal yang berbeda dari hari sebelumnya. Mungkin hari-hari aktif bapak tidak akan bisa menikmati sarapan pagi namun dengan adanya pandemi ini bapak sangat menikmatinya. 

Bapak mungkin merasa bosan dengan aktifitas yang begitu-begitu saja. Namun, bapak harus ingat ada orang yang selalu membuat bapak ceria dan hilang akan kebosanan itu yaitu keluarga bapak. Jika bapak mempunyai anak kecil maka dengan sedikit bapak harus bisa mendekatinya merawatnya dan mengajak dia bermain. 

Di waktu lengang coba bapak sempatkan berkumpul bersama keluarga bapak, bapak ceritakan hal-hal yang tidak dapat terjadi jika tidak ada pandemi ini. Maka dari itu bagi Bapak pengusaha besar jangan bersedih lagi ini hanya masalah waktu dan keadaan. 

Virus ini datang punya tujuan dan pergi tanpa pamitan. Maka dari itu ayoo mulai hari ini kita bersyukur atas segala yang telah kita terima hari ini. Mari kita berbuat kebaikan antarsesama mungkin dengan bersedekah hati menjadi gembira. Kalu tidak, lakukan hobi saat waktu luang yang terpenting adalah mencoba bersyukur atas yang diperoleh saat ini.

Bagi yang membaca tulisan ini saya berharap dapat menikmati setiap helaan nafas yang anda dapat karena banyak orang yang sudah tidak bisa bernafas ingin kembali lagi menikmati apa yang anda nikmati saat ini. Maka dari itu mari kita bersyukur untuk hari ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun