Seolah wajah yang ditumbuhi banyak jerawat , menggambarkan betapa mirisnya sebuah tempat wisata kurang dijaga kebersihannya. Â Saat berlarian menuju ombak ternyata langkah kaki menapaki sampah yang menyebar luas di pasir pantai. Realitanya pantai selalu menjadi destinasi favorit wisatawan lokal maupun manca negara untuk melepas penat dan menikmati keindahan alam di akhir pekan maupun saat liburan panjang. Hamparan pasir halus, debur ombak, dan angin sepoi-sepoi menjadi daya tarik tersendiri. Namun, pemandangan indah tersebut kini tercemar oleh keberadaan sampah yang berserakan di bibir pantai.
Pemandangan ini terjadi di salah satu pantai yang terletak di pesisir selatan Pulau Jawa tepatnya Pantai Dewaruci di Bantul. Saat saya mengunjungi lokasi pada akhir pekan liburan hari raya waisak, pantai tersebut di kunjungi beberapa orang untuk berfoto dan memancing, namun di sisi lain tumpukan kayu beserta sampah plastik, botol bekas minum, kemasan makanan berserakan memenuhi garis pantai. Pantai tersebut tidak memiliki penjaga loket, penjual ataupun pengatur parkir, sehingga lingkungan di sekitar pantai kurang terawat.
Menurut keterangan warga sekitar penumpukan sampah ini bukan hanya dari wisatawan yang kurang sadar akan kebersihan, tetapi juga kiriman dari laut. Warga sekitar menuturkan bahwa sampah- sampah yang dibuang ke sungai kemudian hanyut lalu terbawa arus sungai hingga bermuara ke laut selatan dan akhirnya terdampar di bibir pantai salah satunya di Pantai Dewaruci. Sekitar pantai juga belum terdapat tempat sampah dikarenakan belum ada pengelolaan dan pantai tersebut tergolong sangat sepi pengunjung hanya para pemancing yang sering datang, tetapi menurut petani sekitar terkadang terdapat komunitas yang melakukan bersih -- bersih pantai dalam acara mereka di Pantai Dewaruci tersebut.
Kondisi ini sangat memprihatinkan. Selain mencemari pemandangan, keberadaan sampah di pantai juga mengancam ekosistem laut. Banyak biota laut seperti penyu dan ikan yang bisa terluka bahkan mati karena mengira sampah plastik sebagai makanan. Belum lagi dampak jangka panjang mikroplastik yang berbahaya bagi manusia. Pemerintah daerah sebenarnya telah memasang sejumlah papan peringatan di beberapa titik strategis, namun tampaknya upaya ini belum cukup efektif. Minimnya kesadaran kebersihan lingkungan menjadi faktor utama sulitnya menjaga kebersihan pantai.
Melihat situasi tersebut, dibutuhkan kerja sama yang lebih solid antara pemerintah, masyarakat, komunitas, dan wisatawan. Upaya nyata dapat berbentuk seperti memperbanyak kegiatan bersih pantai, meningkatkan edukasi kesadaran lingkungan, adanya pengelolaan yang baik di Pantai Dewaruci, dan memperketat pengawasan terhadap pembuangan sampah sangat diperlukan agar kecantikan pantai Indonesia tidak hanya menjadi wacana saja.
Ingat! Pantai bukanlah tempat sampah. Menjaga kebersihan adalah tanggung jawab kita bersama demi terciptanya lingkungan yang bahagia dan sehat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI