Mohon tunggu...
Safinka Putri
Safinka Putri Mohon Tunggu... Mahasiswi

Mahasiswi Politeknik Negeri Semarang yang sedang belajar menuangkan ide dan opini melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dampak Perkembangan Automasi Teknologi Mesin terhadap Tenaga Kerja

6 Oktober 2025   18:06 Diperbarui: 6 Oktober 2025   18:06 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : laskarotomasi.com 

Dampak Perkembangan Automasi Teknologi Mesin terhadap Tenaga Kerja: Antara Efisiensi dan Penggusuran Pekerjaan

Perkembangan automasi dalam teknologi mesin telah membawa sejumlah perubahan besar dalam dunia industri modern. Dari industri manufaktur hingga lini agrikultur, sistem otomatis telah banyak menggantikan pekerjaan yang bersifat manual dengan efisiensi yang tinggi dan presisi dimana hal ini umumnya sulit ditandingi manusia. Di satu sisi, kemajuan ini telah menjadi bukti nyata mengenai bagaimana rekayasa mesin mampu berperan penting dalam menciptakan produktivitas yang berkelanjutan. Namun, di sisi lain, muncul kekhawatiran bahwa automasi akan mengurangi kebutuhan terhadap tenaga kerja manusia, khususnya pada pekerjaan yang bersifat repetitif dan berisiko rendah.

Apabila ditinjau dari perspektif teknis mesin, automasi bukanlah suatu ancaman, melainkan merupakan suatu evolusi alami dari sistem kerja manusia yang selalu mencari cara untuk mengoptimalkan waktu, tenaga, dan sumber daya. Teknologi seperti robot industri, sistem kontrol berbasis PLC, hingga artificial intelligence yang terintegrasi di dalam mesin telah membuka jalan bagi efisiensi energi dan peningkatan akurasi produksi. Para teknisi mesin melihat automasi sebagai hasil dari inovasi desain dan kontrol sistem yang kompleks, dan bukan semata-mata sebagai alat pengganti manusia. Automasi mesin dipandang sebagai perpanjangan kemampuan manusia dalam mengerjakan tugas-tugas teknis secara lebih presisi.

Walaupun demikian, efek sosial dari automasi pada tenaga kerja tidak dapat diabaikan begitu saja. Banyak pekerja dengan keterampilan rendah terancam akan kehilangan pekerjaan karena posisi mereka akan digantikan oleh mesin yang mampu bekerja tanpa henti. Namun demikian, dari sudut pandang mekanik, justru pada dasarnya hal ini akan membuka peluang baru bagi tenaga kerja untuk meningkatkan keterampilan mereka ke arah yang lebih teknis dan analitis. Peran manusia akan bergeser dari yang sebelumnya merupakan operator menjadi pengendali sistem. Dari yang awalnya merupakan pelaksana menjadi perancang dan pengawas. Hal ini berarti pendidikan dan pelatihan vokasi di bidang teknik mesin harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri yang kian otomatis.

Selain itu, perkembangan automasi juga mendorong terciptanya profesi baru yang sebelumnya tidak ada. Misalnya, teknisi pemrograman mesin, analisis sistem otomasi, hingga spesialis maintenance berbasis sensor cerdas. Bidang teknik mesin kini menuntut kemampuan lintas disiplin yang melibatkan pemahaman mengenai mekatronika, sistem kendali, dan dasar-dasar dari pemrograman. Hal ini akan memperluas peluang karir bagi mereka yang mampu beradaptasi dengan tren teknologi baru, sekaligus menegaskan bahwa automasi mesin bukanlah merupakan akhir dari peran manusia dalam industri, melainkan transformasi peran tersebut.

Secara keseluruhan, dampak perkembangan automasi pada tenaga kerja bersifat dualistik, yaitu mengurangi sebagian pekerjaan lama, namun menciptakan jenis pekerjaan baru dengan tuntutan keterampilan yang lebih tinggi. Dari perspektif mesin, kunci utamanya bukanlah menolak automasi, namun memastikan bahwa manusia tetap berada di pusat kendali dari inovasi tersebut. Dengan melakukan pendekatan yang adaptif pada teknologi, tenaga kerja justru dapat menjadi lebih produktif, efisien, dan relevan di tengah era industri yang serba otomatis. Automasi bukanlah penghapus peran manusia, namun katalis yang menuntun manusia untuk naik ke level kerja yang lebih cerdas dan bermakna.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun