Mohon tunggu...
safa
safa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Suka kpop

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Kita Mengerti Dengan Keadaan Lingkungan Sosial Dan Diri sendiri?

22 September 2025   18:14 Diperbarui: 22 September 2025   18:13 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data bencana menurut BNBP

Universita 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta

Pemateri 1

Bp. Arif Nur Kholis dari Muhamadiyah Disaster Management Center 

Dengan materi : Bencana Indonesia 2025

        Jumlah kejadian bencana per tanggal 13 Agustus 2025 tercatat sebanyak 2.170 kejadian. Kejadian bencana alam  yang mendominasi adalah hidrometeorologi 99,2 % dan bencana geologi 0,74 %. 

Karena banyaknya korban jiwa dalam bencana, Muhamadiyah mendirikan suatu lembaga yang bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemum). Dan mengemukakan suatu pendapat bahwa bencana itu bukan seperti gempa bumi, tanah longsor, dan lainnya melainkan bencana itu suatu kejadian dimana terdapat korban di peristiwa tersebut. Beliau juga berasumsi bahwa mengapa terdapat korban dalam peristiwa seperti gempa bumi atau yang lainnya karena bisa jadi salah manusia itu sendiri, mungkin dalam membangun rumah yang kurang kokoh ataupun kurangnya pengetahuan tentang kewaspadaan terhadap bencana.

       Sedangkan menurut UU No. 24 Tahun 2007, bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan, lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. 

       Untuk menyikapi hal tersebut, perlu adanya siaga terhadap bencana contohnya gempa bumi. Dalam siaga gempa bumi yang paling utama adalah tidak boleh panik, jika ada gempa lindungi kepala dengan benda seperti helm atau buku tebal, berlindung dengan menunduk (drop), lindungi kepala (cover), berpegangan (hold on) pada kolong meja atau furniture yang kuat, jauhi jendela,pintu,dan benda-benda yang terbuat dari kaca, matikan semua peralatan yang menggunakan listrik untuk mencegah kebakaran, dan penting untuk segera keluar ruangan jika berada dekat dengan pintu keluar, jangan mencoba memaksa diri keluar dari ruangan jika jauh dari pintu keluar karena sangat berbahaya. Jika berada di luar ruangan, jauhi gedung, tembok, dan tiang listrik. Lalu jika berpotensi tsunami, tetap berlindung selama gempa, evakuasi ke tempat tinggi yang jauh dari pantai, jika air laut surut setelah gempa atau mucul indikasi tsunami lainnya.

        Selain itu adapun siaga dalam cuaca ekstrem, jika berada di luar ruangan sebaiknya segera masuk ke dalam bangunan yang kokoh, jangan tiarap di atas tanah, jangan berlindung di bawah pohon, dan hindari bangunan yang tinggi. Jika di dalam ruangan maka tutup jendela dan pintu, matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik.

Pemateri 2

Bp. Komar  (Dosen Psikologi Unisa)

Kesehatan Mental 

         Kesehatan mental didefinisikan sebagai kondisi emosi, kognitif, dan perilaku yang relatif stabil, yang memungkinkan individu berfungsi secara adaptif dalam lingkungannya serta mengatasi stres sehari-hari. Sehat mental berarti individu terhindar dari gangguan jiwa dan gejala penyakit jiwa. Dengan demikian terdapat ciri-cirinya, yaitu:

  • Emosi

Mampu mengenali emosi diri sendiri.

Mampu mengendalikan emosi secara adaptif.

Memiliki empati terhadap orang lain. 

Mampu memotivasi diri sendiri.

Mampu membangun hubungan sosial yang positif.

  • Sosial

Menunjukan perilaku prososial, menolong, berbagi, dan peduli.

Menghargai perbedaan individu.

Mampu menempatkan kepentingan pribadi sejalan dengan kepentingan kelompok.

  • Kognitif

Kemampuan berpikir kritis.

Fleksibilitas kognitif.

Kreatif.

Regulasi diri dalam belajar.

  • Perilaku

Memiliki pola hidup teratur.

Menghindari perilaku berisiko.


Stres

Stres adalah respon fisiologis tubuh terhadap situasi yang mengancam atau menantang dan memerlukan beberapa jenis penyesuaian. Ciri-ciri orang stres yaitu:

Menutupi diri dari lingkungan sekitar.

Tidak melakukan aktivitas yang biasa dirinya lakukan.

Menyendiri.

Mudah marah dan Tersinggung.

jarang berkumpul dengan teman.

Cara mengatasi stres yang dapat dilakukan namun jarang digunakan oleh orang-orang yaitu, strategi coping.

Yang pertama, Problem-Focused coping yaitu respon yang ditujukan untuk mengurangi sumber stres contohnya jika nilai pelajar rendah maka kurangi jam bermain dan perbanyak strategi belajar. Yang kedua, Emotion-Focused Coping yaitu respon yang ditujukan untuk mengurangi dampak emosional dari stresor contohnya alkohol/obat-obatan.


Kecemasan

Ciri-ciri seseorang yang megalami kecemasan

Perilaku menghindar.

Perilaku melekat dan dependen.

Perilaku terguncang.

Perilaku menghasut.

Cara menangani kecemasan yaitu dapat menerima kecemasan itu sendiri dapipada menghindarinya, aktivasi perilaku, Cognitive Behavioral Therapy, Mindfulness-bassed Interventions.


Gangguan Depresi

Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai. Ciri-cirinya adalah:

Perubahan kondisi emosi.

Perubahan dalam motivasi.

Perubahan dalam fungsi kognitif.

Perubahan dalam motorik atau perilaku.


Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar merupakan gangguan kejiwaan yang menyebabkan perubahan mood, energi, dan tingkat konsentrasi yang tidak biasa. 


Gangguan Identitas Gender

Jenis gangguan identitas gender yaitu Transexual dan Transgender, Homosexual dan lesbian, kemudian Bisexual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun