Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Film

"Keluarga Cemara", Sebuah Film Sarat Makna dan Pesan Kehidupan

22 Januari 2019   19:48 Diperbarui: 22 Januari 2019   20:11 2337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Keluarga Cemara, sebuah film yang diangkat dari adanya film sinetron masa silam berjudul sama yang pernah ditayangkan oleh stasiun televisi RCTI. Beberapa kali saat aku masih kecil pernah menonton film ini, namun saat ini penasaran dengan versi layar lebarnya yang sudah mulai tayang di bioskop sejak pertengahan Desember silam.

Ada beberapa sarat makna yang turut dihadirkan dari adanya film Keluarga Cemara ini menurutku. Dalam film ini yang dinamakan sebagai cemara yaitu anak kedua dari pasangan Abah (yang diperankan Ringgo Agus rahman) dan Emak (yang diperankan oleh Nirina Zubir). Sedangkan untuk anak pertama dalam film ini yaitu Euis.

Film ini menurutku melihat dari judul dengan kisah yang terdapat dalam film ini memaknai tentang kebiasaan yang berlaku bagi umat beragama Kristen setiap bulan Desember yaitu dengan adanya perayaan Natal. Jika meniliki lebih jauh dari adanya plot dalam film memang benar adanya bahwa film ini memaknai Cemara seperti adanya filosofi Pohon Cemara bagi umat Kristen yaitu untuk dapat hidup kekal dengan adanya akar yang terus menghujam ke dalam tanah untuk mencari mata air. 

Memang, sekilas dari adanya film tampak seperti biasa saja, namun bagiku film ini kental unsur rohani meskipun bisa berlaku bagi umat beragama lainnya juga yaitu agar dapat hidup kekal dengan terus mencari kebaikan dengan adanya makna sebagai mata air kehidupan.

Ya, film ini memang diawali dengan sebuah scene dimana Abah mengalami nasib yang tidak beruntung yaitu dengan adanya kemerosotan dari bisnis yang dijalankannya. Abah mengalami nasib sial yaitu dengan ditipu oleh Adik Ipar hingga mengalami kebangkrutan. Namun, sikap Abah di sini lebih bersikap seperti mata air yaitu dengan mengampuni apa yang dilakukan oleh adik iparnya tersebut, namun Emak tidak bisa tinggal diam dan terus membantu agar harta yang ditipu bisa kembali lagi. Dan bisa kembali hidup sebagai orang yang berkehidupan mewah kembali.

Namun, dalam perjalanan Keluarga Cemara melalui sikap Abah justru tidak bisa mengembalikan posisi semulanya. Akhirnya mereka pun tinggal di pedalaman yaitu tempat Nini dan Aki nya tinggal. Disinilah dimulai kehidupan si Abah yang tadinya seorang boss menjadi seorang tukang bangunan. Saat menjalani kehidupan menjadi seorang tukang bangunan Abah pun mengalami nasib naas yaitu dengan mengalami kecelakaan hingga akhirnya Abah merasakan nasib penyesalan karena ulahnya yang mengalami kebangkrutan.

Nah, di sisi lain si Emak juga terus mendukung sikap Abahnya meskipun harus mengalami nasib kemiskinan. Bahkan Euis dan Ara (panggilan Cemara) harus merasakan nasib jatuh miskinnya kehidupan. Bagi Euis awalnya memang sulit namun harus terus berusaha untuk bisa menjalani kehidupan yang jauh dari kehidupan glamour sebelumnya. 

Euis yang sebelumnya menjadi dancer harus urung untuk tidak melakukan aktivitasnya kembali. Peran kehidupan Euis agar bisa bertahan hidup dengan kondisi sekarang yaitu dengan adanya bantuan dari sahabat barunya di sekolah baru yaitu di pinggiran Bogor. Teman-teman Euis yang membantu Euis agar bisa menerima nasib apa adanya tanpa kenal keluh kesah. 

Mulai dari menjual opak, teman-teman Euis turut membantu menjualkannya. Bahkan saat Euis harus menemui teman lamanya untuk sekedar bertemu kangen, temannya pula yang menyokongnya. Bahkan, saat mengalami hukuman, teman-temannya pula yang sukarela membantu Euis agar bisa bersama-sama menerima hukuman. Sebuah makna persahabatan yang penuh sukacita.

Di sisi lain, Ada Ara yang ingin selalu merasakan kedekatan dengan kakaknya Euis. Jika semasa kehidupan masih berkecukupan, Ara ingin agar selalu berada berdekatan dengan Euis sang kakak dan juga Emak dan Abah. Namun, saat berada di pedalaman dengan kehidupan alakadarnya, Ara justru merasakan kebahagiaan dengan kehidupan barunya meski banyak kekurangan. 

Bahkan Ara jadi bisa meniru gaya dancernya Euis untuk pertunjukan di sekolahnya. Disinilah kehidupan keluarga dengan begitu dekatnya kembali tercuat. Euis pun sama dengan Ara yang akhirnya merasakan kedekatan dengan sang Abah.

Dokpri
Dokpri
Makna keluarga dengan suka duka memang perlu terjalin erat. Ayah (Abah) meskipun sibuk bekerja tapi harus mengingat juga dengan keluarga. Istilahnya bukan workaholic dalam keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun