Mohon tunggu...
Mr Sae
Mr Sae Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Pemerhati sosial dan kebijakan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merindukan Pertanian Masa Depan

11 Februari 2015   21:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:24 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia sebagai negara agraris memilki potensi sumberdaya pertanian yang sangat potensial, luas dan tidak terbatas. Keragaman hayati dengan dukungan kearifan lokal akan mampu meningkatkan produksi dan produktivitas seluruh komoditas pertanian.

Pada akhirnya seluruh optimalisasi sumberdaya tersebut diupayakan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pendapatan dan meningkatnya sumber sumber devisa negara dan ikut serta dalam persaingan pasar global.

Upaya mencapai hal tersebut tentulah tidak semudah membalikan telapak tangan, diperlukan upaya khsusus dan strategi jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Pemerintah SBY melalui telah melakukan terobosan penting dan visioner terkait pembangunan pertanian masa depan melalui STRATEGI INDUK PEMBANGUNAN PERTANIAN (SIPP) 2013-2045.

Dalam strategi tersebut tertuang VISI besar, yaitu :Terwujudnya sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi dari sumberdaya hayati pertanian dan kelautan tropika”.

Sebagai langkah opersional tertuang dalam MISI 2013-2045:, yaitu  mengembangkan dan mewujudkan:(1) Penataan ruang dan reforma agraria, (2) Sistem pertanian tropika terpadu, (3) Kegiatan ekonomi produksi, informasi dan teknologi, (4) Pasca panen, agro-energi dan bioindustri berbasis perdesaan, (5) Sistem pemasaran dan rantai nilai produk, (6) Sistem pembiayaan pertanian, (7) Sistem penelitian, inovasi dan sumberdaya manusia berkualitas, (8) Infrastruktur pertanian dan perdesaan, dan (9) Program legislasi, regulasi dan manajemen yang imperatif.

Untuk mencapai tahapan SIPP dan target kuantitatif periodisasi lima tahunan menuju 2045, ditempuh langkah langkah berdasarkan target/penekanan per tahun sebagai berikut:

Tahun 2015. Penduduk Perdesaan: 121.0 juta jiwa, (2) PDB Per Kapita: 4.053, (3) Pangsa PDB pertanian (on-farm): 12%, (4) Pangsa PDB industri: 29.5%, (5) Pangsa PDB agroindustri: 17%, (6) Pangsa TK pertanian (on farm): 35%, (7) Pangsa TK agroindustri: 15%, Sosok usahatani (sistem pertanian terpadu): Pemantapan (capacity buiding, pelembagaan) menuju industrialisasi pertanian dan perdesaan terpadu Terbangunnya fondasi  pertanian industrial berkelanjutan

Tahun 2020. Penduduk Perdesaan: 122.0 juta jiwa, (2) PDB Per Kapita: 5.737, (3) Pangsa PDB pertanian (on-farm): 9%, (4) Pangsa PDB industri: 45%, (5) Pangsa PDB agroindustri: 27%, (6) Pangsa TK pertanian (on farm): 28%, (7) Pangsa TK agroindustri: 30%Sosok usahatani (sistem pertanian terpadu): Menuju Dominasi pertanian kompleks on-farm & off-farm (agroindustri) perdesaan kompleks on-farm & off-farm (agro-industri) Terbangunnya sistem pertanian terpadu

Tahun 2025. Penduduk Perdesaan: 122.6 juta jiwa, (2) PDB Per Kapita: 8.430, (3) Pangsa PDB pertanian (on-farm): 6%, (4) Pangsa PDB industri: 46%, (5) Pangsa PDB agroindustri: 29%, (6) Pangsa TK pertanian (on farm): 20%, (7) Pangsa TK agroindustri: 31% Sosok usahatani (sistem pertanian terpadu): Dominasi pertanian kompleks on-farm & off-farm (agro-industri) Terwujudnya kemandirian pertanian dan Pangan

Tahun 2035. Penduduk Perdesaan: 123 juta jiwa, (2) PDB Per Kapita: 15.672, (3) Pangsa PDB pertanian (on-farm): 4%, (4) Pangsa PDB Industri: 33%, (5) Pangsa PDB agroindutri: 20%, (6) Pangsa TK pertanian (on farm):  9%, (7) Pangsa TK agroindustri: 19% Sosok usahatani (sistem pertanian terpadu): Menuju multifungsi pertanian Terwujudnya Kehidupan berkeadilan dan Berkualitas

Tahun 2045. Penduduk Perdesaan: 122.2 juta jiwa, (2) PDB Per Kapita: 24.336, (3) Pangsa PDB pertanian (on-farm): 3%, (4) Pangsa PDB Industri: 21%, (5) Pangsa PDB agroindutri: 13%, (6) Pangsa TK pertanian (on farm):  7%, (7)Pangsa TK agroindustri: 12% Sosok usahatani (sistem pertanian terpadu): Pertanian Industrial kompleks Terwujudnya pertanian mandiri, maju, adil dan makmur.

Terwujudnya sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi dari sumberdaya hayati pertanian dan kelautan tropika sepanjang pemerintahan ke depan masih sangat relevan untuk dijadikan pijakan/acuan dalam kebijakan pembangunan pertanian. Sehingga sektor pertanian memiliki arah dan tujuan yang jelas ke depanya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun