Mohon tunggu...
Sadri Adam
Sadri Adam Mohon Tunggu... Guru - Serious, Good Listener, Interest to new things

Guru Pariwisata SMK Negeri 1 Takengon, Aceh - Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari UNBK untuk Mengintegritaskan Indonesia

10 April 2018   14:37 Diperbarui: 10 April 2018   15:17 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bila dilihat dari sejarah pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau yang sering kita sebut dengan UNBK sudah mulai dilaksanakan pertama kali pada tahun 2014 secara online dan terbatas di jenjang SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Berdasarkan kegiatan itu, diperolehlah hasil yang sangat luar biasa pada kedua sekolah tersebut serta mampu meningkatkan semangat literasi di kalangan siswa terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). 

Secara bertahap sejak tahun 2015 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sudah mulai merintis kegiatan UNBK pada jenjang SMP/MTs, SMA/SMK/MA di Indonesia dan luar negeri. Pada tahun 2016, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Anies Baswedan mengatakan bahwa jumlah sekolah yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sudah meningkat hingga 90%.

Pada saat memasuki tahun kedua penyelenggaraan UNBK di Indonesia beberapa tahun yang lalu dimana UNBK masih menggunakan sistem semi-online, yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload). 

Melalui evaluasi setiap tahunnya saat itu, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia terus berbenah dan melakukan upaya perubahan terhadap sistem UNBK sehingga dapat digunakan secara efektif dan efisien mungkin bagi seluruh sekolah yang sudah mulai melaksanakan kegiatan UNBK di Indonesia.

Jika dibandingkan dengan pelaksanaan Ujian Nasional secara manual atau berbasis kertas, tentu sudah jelas membutuhkan biaya yang tidak sedikit, penggunaan anggaran tersebut mulai dari percetakan soal ujian nasional, pendistribusian soal ujian nasional yang membutuhkan dana yang lumayan besar. jadi, melalui pelaksanaan Ujian Nasional yang notabene berbasis komputer membuat anggaran yang selama ini digunakan untuk mencetak naskah soal dan distribusi soal dapat dialihkan dan di optimalkan dalam sektor pendidikan lain seperti pengadaan sarana dan prasarana sekolah hingga pengadaan program beasiswa.

Fakta menarik pelaksanaan UNBK yang perlu diacungkan jempol dan di apresiasi bagi semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan peserta Ujian Nasional diantaranya :

1. Meminimalisir keterlambatan soal UN

 Belajar dari pengalaman ketika masih menyelenggarakan Ujian Nasional berbasis komputer, saat satuan pendidikan atau sekolah penyelenggara  UN dihadapkan dengan naskah soal yang datangnya terlambat sehingga menyebabkan jadwal ujian harus di undur. Biasanya masalah tersebut terjadi bagi daerah atau tempat  yang memiliki aksesibilitas yang sulit. Namun dengan adanya UNBK ini, peluang terjadinya keterlambatan soal sangat kecil persentase nya.

2. Meminimalisir kecurangan saat ujian berlangsung

Melalui pelaksanaan UNBK, maka peluang peserta didik dalam melakukan kecurangan seperti menyontek pekerjaan temannya dapat di redam. Dengan penerapan sistem ujian nasional berbasis komputer membuat hal tersebut sulit untuk dilakukan karena menurut informasi soal ujian nasional di acak, jadi antara satu komputer dengan komputer yang lain soal pada nomor yang sama berbeda. Hal ini bisa menjadi motivasi tersendiri bagi peserta ujian nasional untuk belajar karena mereka tidak bisa lagi berharap banyak kepada teman-temannya namun dia harus mengandalkan kemampuannya sendiri.

3. Lebih memudahkan peserta UN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun