Sebelumnya, saya telah menulis satu artikel dengan tema "Kemitraan Kota Kembar dan Keunggulan Kota Batam (seri I dan II)" membahas sedikit pandangan umum, pemerintahan dan bagaimana perekonomian kota batam. Selanjutnya tentang wilayah dan jumlah penduduk, singapura-nya indonesia dan keunggulan kota batam. Dan di akhir artikel Seri II saya menulis tentang kelanjutan bahasaan tentang kemitraan Kota Batam dengan tema "Belajar dari Kemitraan Kerjasama Kota Kembar Batam" merupakan artikel lanjutan yang sekarang berada ditangan pembaca yang budiman.
Kemitraan Kerjasama Kota Kembar merupakan kemitraan yang dibangun oleh pemerintah Kota Batam untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerahnya, meningkatkan daya saing dengan tujuan mensejahterakan masyarakat batam serta memberikan sumbangsih kepada perekonomian secara nasional. Hai ini tentunya di lakukan oleh semua daerah yang ada di negara indoneisa.
Namun kali ini, saya kerucutkan bahasaan kita terkait kemitraan yang hanya di lakukan oleh kota batam. Sebab kemitraan ini walupun sudah banyak dilakukan oleh kota-kota lainnnya. Kegiatan ekonomi di kota batam pada kenyataanya sangat maju sebab telah mnyediakan lapangan kerja yang besar. Selain di bidang industri dan perdagangan barang maupun jasa, batam mendorong hampir semua sektor ekonominya untuk kesejahteraan hidup kota batam.
Kegiatan perekonomian kota batam di dorang dengan menggarap semua potensi daerah yang ada, seblumnya sudah saya uraikan bahwa industri, air, gas dan lain-lain menjadi penggerak ekonomi. Di beberapa tahun terkahir ini, batam mendorong dan mengembangkan pariwisata untuk masuk di pasar pariwisata internasional. Inilah keunggulan yang tidak di miliki oleh kota lain. Kita kembali lagi kepada Kemitraan Kerjasama Kota Kembar Batam.
Kota Kembar (Sister City) yang dilakukan batam sebagai sebuah konsep kerjasama antar daerah merupakan konsep pengembangan ekonomi yang sebelumnya telah di gunakan pertama kali di benua eropa yaitu kota Keighley, Yorkshire Barat, Inggris dengan Kota Poix Du Nord, Prancis di tahun 1920. Konsep kota kembar ini sebelum menjadi Twin City sebagai suatu istilah kemitraan yang dilakukan oleh suatu daerah setelah berkembang. Amerika merupakan salah satu negera yang telah menggunakan konsep ini dan beberapa negara lainnya
Di amerika utara, asia dan australia, konsep ini di kenal sebagai kota kembar (Sister City), di eropa di kenal dengan Twin Towns/Frienship Towns, Partner Towns lebih terkenal di negara jerman sedangkan negara-negara CIS mengenal konsep ini sebagai Brother Cities. Perbedaan menyebutkan konsep kemitraan kerjasam pun banyak kita temui, dengan tujuan yang sama pada intinya.
Warsono (2009) menulis defenisi kerjasama menurut Patterson (2008), kerjasama antar daerah (Intergovermental Cooperation) menurut Patterson merupakan "an arragement two or more goverments for accomplishing common goals, providing a survices or solving a mutual probem"
Berdasarkan defenisi kerjasama tersebut  seperti yang telah dikemukakan oleh Patterson adalah kepentingan bersama pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan bersama atau mencari solusi untuk sebuah masalah secara bersama.
Di batam sendiri, menjalin kerjasama antar daerah di beberapa daerah yang ada di negara indonesia. Hubungan ini tentu memeliki tujuan sebagaimana menggerakkan perekonomian daerah maka membutuhkan peningkatan pembagunan ekonomi dibidang kerjasama antar daerah maupun antar daerah dengan beberapa negara tetangga yang berdekatan langsung dengan kota batam.
Program ini bukan lagi dalam tahapan perencanaan melainkan tengah menjalankannya menuju penjaringan beberapa daerah yang mau melakukan hubungan kerjasama Kota Batam. Tentunya sebuah kerjasama berangkat dari konsep perencanaan dasar yang sangat terencana dengan matang, baik daerah yang dingin dilakukan hubungan kerjasama atau batam sendiri.
Kemitraan Kota kembar dalam aplikasinya tentunya memiliki pedoman tertentu yakni UUD ataupun aturan dan peraturan Negara Indonesia. Secara regulasi untuk kerjasama daerah dengan negara lain pun tertuang dalam Permendagri Nomor 3 Tahun 2008 tentang pedoman pelaksanaan kerjasama pemerintah daerah dengan pihak luar negeri. Artinya, kerjasama daerah indonesia dengan negera lain pun memiliki regulasinya sudah barang tentu kerjasama antar daerah/kota di Indonesia memiliki regulasinya sebagai pedoman pada peraturan dan tata tertib menjalankan kerjasama tersebut.
