Mohon tunggu...
adhes aufa guruh sadewa
adhes aufa guruh sadewa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030135 UIN Sunan Kalijaga

bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Seni Menganyam Ketupat: Tradisi Masyarakat dalam Menyambut Hari Raya Idul Fitri

18 April 2024   21:25 Diperbarui: 18 April 2024   21:45 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Selasa 9 April 2024 saya adhes aufa ditemani dengan saudara saya pergi berkunjung ke pasar Bantul dengan tujuan untuk mencari penjual ketupat. Jam 08.00 saya pergi menuju pasar dan tiba disana pukul 08.35, Tidak hanya ketupat saya dan saudara saya juga berniat untuk mencari bahan masakan lainnya untuk menyambut kedatangan tamu saat hari Raya Idul Fitri mendatang. Peran Ketupat dikeluargaku ini sudah menjadi layaknya seperti hidangan wajib yang harus ada dimeja makan saat lebaran Idul Fitri, tentu diiringi dengan menu lainnya seperti opor ayam dan teman temannya.

Perlu kita ketahui bahwa Ketupat telah menjadi bagian dari tradisi dan budaya masyarakat Indonesia (dan juga beberapa negara lain di Asia Tenggara) selama berabad-abad. Masyarakat melestarikan seni menganyam ketupat sebagai bagian dari identitas budaya dan warisan nenek moyang mereka. Ketupat bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga sebuah simbol dan medium untuk mempertahankan nilai-nilai budaya, tradisi, dan hubungan sosial yang sangat penting dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Tidak semua orang juga dapat membuat ketupat ini, pasalnya membuat ketupat memerlukan keterampilan yang mumpuni pada saat menganyamnya, kebanyakan orang saat ini lebih memilih untuk mencari penjual ketupat dipasar seperti yang saya lakukan, hal ini bisa saya buktikan karena pada saat saya tiba dipasar orang orang sudah ramai mengantri pada setiap sudut pasar yang dimana disitu tempat penjual ketupat menawarkan dagangannya.

Jasa pembuatan Ketupat ini sangat laris menjelang hari Raya Idul Fitri. Karena prosesnya yang sedikit rumit dan membutuhkan ketelatenan saat menganyamnya, Saya memutuskan ikut mengantri untuk mendapatkan Ketupat itu sembari menunggu saudaraku yang sedang mencari bahan masakan lainnya untuk Lebaran nanti. Cukup melelahkan bagi saya yang belum terbiasa untuk menunggu ditengah kerumunan banyak orang dan dengan suasana khas pasar yang ramai kala itu.

Mungkin sekitar 30 menit lamanya saya menunggu antrian panjang itu dan tibalah giliran saya untuk memesan Ketupat. Saya memesan sebanyak 30 biji Ketupat yang masih kosong dengan harga Rp.7500 per 10 biji Ketupat yang masih kosong. Sembari menunggu pesanan selesai saya sempat bertanya kepada sang penjual jasa pembuatana ketupat itu mengenai bagaimana ia awalnya ia bisa membuat ketupat dengan benar. "Niki namung ilmu saking simbah kok mas", tutur si penjual jasa yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu "Ini cuma ilmu dari nenek saya mas" begitu.

Tak lupa saya menanyakan hal mengenai bagaimana agar kitab isa membuat Ketupat sendiri dirumah, lantas si penjual menjawab "Sek penting ditelateni mas" yang jika diartikan kedalam bahasa Indonesia yaitu "Yang penting teliti mas".

            Obrolan dengan penjual jasa tersebut lantas membuat saya penasaran akan langkah-langkah pembuatan ketupat serta bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Ketupat. Proses pembuatan/menganyam Ketupat adalah kegiatan yang membutuhkan keterampilan dan ketelatenan, disamping membutuhkan keterampilan dan ketelatenan untuk membuatnya tentu ada beberapa bahan pokok Ketupat. Berikut adalah bahan yang kita butuhkan untuk membuat Ketupat:

Bahan yang Digunakan:

  • Daun Kelapa yang Masih Muda
  •  Biasanya, ketupat dibuat dengan membungkus nasi dalam anyaman daun kelapa yang telah dikeringkan. Daun kelapa dipilih karena elastis dan mudah diolah, serta memberikan aroma khas pada ketupat.
  • Beras atau Nasi
  • Nasi yang digunakan untuk membuat ketupat biasanya adalah nasi ketan atau beras biasa yang direbus hingga setengah matang. Nasi ini kemudian dimasukkan ke dalam bungkusan daun kelapa dan direbus kembali hingga matang sempurna.

Disamping bahan-bahan yang telah tersedia diatas kita dapat menyimak mengenai Teknik anyaman yang untuk membuat Ketupat dengan baik dan benar. Berikut adalah Teknik yang dapat kita gunakan saat membuat Ketupat dirumah:

Teknik Menganyam:

  • Pemotongan Daun:
  • Daun kelapa biasanya dipotong menjadi bentuk segitiga atau persegi panjang yang lebih kecil. Pemotongan dilakukan dengan hati-hati agar daun kelapa tidak robek.
  • Penganyaman:
  • Proses penganyaman dimulai dengan menyiapkan sejumlah daun kelapa yang akan digunakan. Nasi yang telah disiapkan diletakkan di tengah-tengah daun kelapa yang telah dipotong. Kemudian, daun kelapa digulung atau dilipat sedemikian rupa untuk membentuk pola anyaman yang khas untuk ketupat.
  • Penyatuan Ujung:
  • Ujung-ujung daun kelapa yang telah digulung dan diisi dengan nasi diperkuat dengan cara disatukan atau diikat dengan tali atau serat daun kelapa lainnya. Ini dilakukan agar ketupat tetap kokoh selama proses pemasakan.
  • Pembentukan Ketupat:
  • Setelah proses penganyaman selesai, ketupat dipress atau ditekan secara perlahan untuk memberikan bentuk yang lebih padat dan rapi.

Selain Teknik yang tepat, proses membuat ketupat juga memerlukan peralatan yang sederhana. Berikut peralatan yang kita perlukan saat membuat Ketupat:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun