Mohon tunggu...
Benaya Adhelia Permatasari
Benaya Adhelia Permatasari Mohon Tunggu... Freelancer - Hi! I'm a Indonesian

Halo! Aku pendatang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Usang

12 Juni 2019   21:28 Diperbarui: 12 Juni 2019   21:33 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku kembali lagi ke sini. Ke Sekolah Menengah Atasku. Menginjakkan kaki kembali di sekolah ini mengingatkanku pada memori yang ada di dalamnya. 

Enam tahun berlalu setelah pesta kelulusan, aku tidak pernah lagi kembali kesini. Rasanya tidak ingin lagi datang ke sekolah ini, tidak ingin mengingat kenangan disini, tidak ingin mengingat orang yang telah mengecewakanku, Ricard. 

Ricard, orang yang awalnya aku kagumi sejak Masa Orientasi Sekolah di SMA. Dia adalah orang yang sangat penuh teka-teki. Dia pendiam namun dia begitu pemikir terhadap suatu hal, pengamat di sekitarnya. Aku menyukai keteka-tekian itu. Aku menyukainya. 

Di tahun kedua bersekolah di SMA, aku mulai dekat dengan Ricard. Sifatnya mulai perlahan berubah, Dia menjadi orang yang menyenangkan dan tentunya perhatian kepadaku. 

Dia menyukaiku, kupikir begitu. Hingga akhirnya Dia meminta aku untuk menjadi pacarnya. Bahagia. Satu kata yang dapat menggambarkan perasaanku saat itu.

Hari-hari berlalu, kita menjadi sepasang kekasih yang dikagumi oleh semua orang. Katanya karena kita mempunyai tampang yang rupawan dan harmonis, hampir tidak pernah ada kata keributan didalam hubungan kami. Aku senang bukan main menjalani hubungan bersama Ricard apalagi menjadi pacarnya. 

Setengah tahun terlewati, hubungan kami mulai sedikit hambar rasanya. Dia sedikit berubah sikap dan perlakuannya kepadaku. Selalu berpikir positif dan memahami, hanya itu yang aku lakukan untuk mempertahankan hubungan kami. Aku pikir dia sedang fokus ujiannya dan kami terlarut dalam kesibukan tahun terakhir di SMA. 

Kehambaran hubungan ini bertahan sampai ke satu tahun berpacaran dengannya, sama sekali tidak ada kejutan dan perlakuan manisnya kepadaku. Diam, memperhatikan dan berpikir dari jauh. Sampai akhirnya aku menemukan akar permasalahan kami, ternyata Dia menjalani hubungan lain dengan sahabatku. 

Kaget dan kecewa tentunya, apalagi? Melihat pacarku dan sahabatku menjalani hubungan di belakangku. Hancur. Aku meminta kita mengakhiri hubungan ini. Hubunganku dan Ricard. 

Aku mengalami masa-masa sedihku setelah berpisah dengannya. Merasa putus asa dan aku memutuskan untuk pindah keluar kota setelah kelulusan agar aku jauh dengan Ricard. Memulihkan perasaan dan keadaan pasca putus. Tidak ada salam perpisahan sama sekali. 

Aku mulai hidup dan menjalani hari-hari baruku di Kota Kembang, Bandung. Cukup jauh dari kota asalku, Surakarta. Tapi aku menikmati kota ini, kota yang sangat menyenangkan sehingga aku cepat melupakan Ricard dan menghilangkan rasaku kepadanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun