Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kecanduan Nonton Mukbang, Kok Bisa?

8 Maret 2021   19:37 Diperbarui: 10 Maret 2021   11:55 4394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mukbanger Boki (kiri) dan Chihun bersiap melahap gurita (doc.YouTube/ed.WS))

"Bagi orang Korea, makan adalah kegiatan yang sangat bersifat sosial dan komunal, itulah sebabnya bahkan kata 'keluarga' dalam bahasa Korea memiliki arti 'mereka yang makan bersama'." Tutur Park yang percaya bahwa aspek interaktif dari siaran mukbang merupakan bagian yang sangat menarik bagi para pemilik hati yang kesepian tersebut.

Jawaban serupa nampaknya juga cocok dialamatkan pada para pecinta mukbang di luar Korea. Hasil penelitian tim periset Kagan Kircaburun, Andrew Harris, Filipa Calado, dan Mark D. Griffiths yang diterbitkan dalam jurnal International Journal of Mental Health and Addiction edisi 6 Januari 2020 menegaskan hal tersebut.

Mereka menyatakan bahwa menonton mukbang tampaknya memiliki konsekuensi yang menguntungkan (seperti berkurangnya kesepian dan rasa keterasingan, sarana untuk membangun komunitas sosial virtual) sekaligus konsekuensi yang merugikan (misalnya mengubah preferensi makanan, kebiasaan makan dan tata krama di meja makan, menggiring pada pola makan yang tidak teratur, berpotensi memicu kelebihan berat badan, dan 'kecanduan').


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun