Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muhammad SAW, Pengasuhan Berjamaah, dan Gembala Kambing

8 November 2019   21:15 Diperbarui: 25 Juni 2021   01:37 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad SAW, Pengasuhan Berjamaah, dan Gembala Kambing (unsplash/abdullah-oguk)

Baca juga : Keteladanan Para Nabi, Kesempurnaan Rasulullah Muhammad SAW dan Keutamaan Para Sahabat: Warisan Terbaik untuk Umat

Selain itu dengan cara demikian, anak diharapkan dapat belajar berbicara bahasa Arab yang fasih dengan dialek murni tanpa pengaruh  slang bahasa asing yang dinilai merusak keindahannya.

Para perempuan dusun yang sehat umumnya akan berlomba-lomba menawarkan diri menjadi ibu susu bayi bangsawan Quraisy yang baru lahir dan masih berayah karena upah yang diterima pasti akan sangat besar. Jadi tidak mengherankan kalau bayi Muhammad yang yatim kurang mendapat perhatian mereka. Halimah pun tidak berbeda.

Namun setelah teman-temannya kembali ke dusun membawa bayi-bayi yang akan disusui, sementara dirinya tak juga mendapat tawaran karena dinilai miskin dan kondisi tubuhnya diyakini takkan mampu memberikan ASI yang mencukupi, Halimah berubah pikiran. 

Setelah bersepakat dengan suaminya, ketimbang pulang dengan tangan hampa, dia pun mendatangi Aminah dan menjadi ibu susu Muhammad.

Begitulah kebaikan bersambut dengan turunnya keberkahan. Halimah rela menyusui Muhammad meski bundanya tidak bisa memberinya bekal apapun karena memang tengah kekurangan, namun unta kurus mengeluarkan susu yang teramat banyak saat diperah sehingga mereka bisa tidur nyenyak dengan perut kenyang setibanya di dusun. 

Baca juga : Memetik Hikmah Peristiwa Isra'-mikraj Nabi Muhammad SAW

Kambing-kambing yang selalu pulang dengan perut penuh dan menghasilkan banyak susu di musim paceklik padahal kambing-kambing milik orang sekampung yang digembalakan bersama memiliki kondisi sebaliknya.

Sementara itu pertumbuhan Muhammad pun berjalan sangat baik di dusun itu, menurut M Quraish Syihab,; pada usia 9 bulan Nabi saw telah dapat berbicara dengan fasih, tidak rewel, juga jarang menangis terkecuali karena malu dilihat orang lain saat tanpa busana. 

Bila dia gelisah di malam hari, Halimah akan membawanya keluar kemah. Muhammad kecil pun tenang kembali setelah memandang bintang-bintang di langit lalu dia akan menutup matanya hingga tertidur  (2).

Sosok bayi Muhammad yang menghadirkan kasih sayang pada siapapun yang melihatnya membuat Halimah jatuh hati sehingga dia menghadap Aminah untuk meminta tambahan masa menyusui. Keinginannya dikabulkan dan Muhammad berada dalam asuhannya sampai usia 4 tahun (3).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun