Harmoni yang sejati bukanlah sesuatu yang statis. Ada perjuangan mengelola diri yang luar biasa di sana agar mampu bahagia lalu mensyukurinya.
Itulah mengapa istri pertama Abul Anbiya ikhlas menikahkan lagi suaminya dengan perempuan mulia yang kelak melahirkan si bocah penyabar, demikian pula ibunda anak tersebut yang ikhlas ditinggalkan suaminya di daerah tandus nyaris tanpa kehidupan bersama si bocah yang masih menyusui, dan, dengan media pertumbuhan karakter yang begitu dahsyat, urusan mentaati wahyu Rabb untuk disembelih bukanlah sesuatu yang bisa membuat anak kecil itu shock.Â
Itulah rahasia kesabaran si bocah yang dinamai Ismail saat lahir dan  menyandang julukan Sadiqul Wa'di (Manusia yang Selalu Menepati Janji) saat mengemban amanah kerasulannya.
Referensi
QS Ash Shaffat ayat 99-111