Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Lakukan 3T untuk Merespon Gempa Bumi

3 Agustus 2019   07:51 Diperbarui: 3 Agustus 2019   07:52 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BNPB adalah koordinator aksi penanggulangan bencana di Indonesia (doc.Surabaya Tribun News/ed.Wahyuni)

3T versi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah singkatan dari Tanggap-Tangkas-Tangguh menghadapi berbagai jenis bencana alam. 

Hal ini patut disosialisasikan ulang paska terjadinya gempa berpotensi Tsunami 7,4 skala Richter yang berpusat di kawasan Sumur (Banten) namun guncangannya sangat terasa di berbagai kawasan Jawa Barat dan sekitarnya tadi malam (2/8).

Walaupun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mencabut peringatan dini Tsunami setelah gempa berhenti, namun belajar-berlatih untuk menguasai 3T tetap harus dilakukan mengingat kondisi geografis Indonesia memang membuat negeri ini agak rawan bencana alam.

Tanggap

Setelah 'mencicipi' guncangan gempa semalam, pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru seputar gempa melalui siaran pers BMKG dan berbagai media, termasuk pesan di medsos terverifikasi, untuk mendapat informasi seputar penyebab gempa yang telah terjadi sehingga bisa dilakukan langkah-langkah antisipasi penyelamatan dini bila hal itu sampai terulang.

Gempa bumi, sebagaimana dipaparkan dalam Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana yang dikeluarkan oleh BNPB, bisa disebabkan oleh proses tektonik akibat pergerakan kulit/lempeng bumi, aktivitas sesar di permukaan bumi, pergerakan geomorfologi secara lokal (contohnya terjadi runtuhan tanah), aktivitas gunung berapi, atau ledakan nuklir.

Lalu perhatikan sistem peringatan dini dan upayakan membuat sistem peringatan dini mandiri di rumah, semalam ada tips sederhana mendeteksi terjadinya gempa yang beredar di jejaring Whatsapp, yaitu letakkan sendok di dalam gelas kosong agar dentingnya bisa membangunkan kita bila terjadi gempa lagi. 

Atau bisa juga dengan menggantung benda-benda (klenengan sapi, lonceng hias,dsb) yang bisa menimbulkan bunyi cukup keras untuk menarik kita dari alam mimpi bila gempa terjadi saat kita sudah pulas.

Apabila sekolah/kantor/organisasi anda mengadakan simulasi menghadapi bencana apapun, usahakan untuk mengikutinya sebaik mungkin agar daya refleks fisik-mental terlatih merespon saat terkena bencana.

Bagi para penduduk di daerah yang memang sangat rawan atau bahkan jadi 'langganan' bencana alam, sebaiknya menyiapkan pula 'tas siaga bencana' bagi setiap anggota keluarga. Tas itu berisi dokumen-dokumen penting dan persediaan kebutuhan hidup primer selama minimal tiga hari.  

Tangkas

Begitu bencana terjadi, kerahkan segenap potensi yang ada untuk menyelamatkan diri, keluarga, dan orang-orang di sekitar anda. Berikut respon pertama yang direkomendasikan BNPB berdasarkan lokasi terjadinya gempa atau di tempat-tempat yang terkena dampak guncangannya.

Di dalam rumah, getaran akan terasa beberapa saat. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh dari benda-benda yang berjatuhan atau indungi kepala dengan bantal. Matikan kompor segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Di sekolah,  berlindunglah di kolong meja.  Jika gempa mereda keluarlah dengan tertib, cari tempat lapang, dan jangan berdiri dekat gedung, tiang atau pohon.

Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari pecahan kaca-kaca jendela dan tumbangnya papan-papan reklame. Jadi menyingkirlah ke area lapang yang jauh dari lokasi gedung.

Di gedung, mal, bioskop, dan lantai dasar /bawah tanah mal, jangan panik dan pastikan tidak jadi korban dari kepanikan orang lain. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.

 Di gunung/pantai , ada kemungkinan longsor terjadi longsor di bagian atas gunung. Menjauhlah secepatnya menuju tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari Tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami mulai terlihat, segeralah mengungsi ke dataran yang tinggi.

Di dalam mobil/kereta api, bila gempa besar terjadi saat sedang berada dalam mobil , maka segera jauhi persimpangan. Pinggirkan mobil ke sisi kiri jalan dan berhentilah di tempat terbuka. 

Pantau siaran radio dari mobil/ponsel dan ikuti instruksi menghindari bencana. Keluar dari mobil jika harus mengungsi. Sementara penumpang kereta api, berpegang erat pada tiang atau pegangan yang tergantung agar tidak terjatuh saat kereta berhenti secara mendadak.

Tangguh

Hal ini terkait dengan langkah-langkah pengelolaan paska gempa/bencana terjadi. BNPB beserta seluruh jajaran pemerintahan terkait akan memegang peranan dominan di sini. 

Tugas utama warga terkena bencana adalah bersinergi dengan mereka dan memelihara semangat hidup melalui ibadah sesuai keyakinan masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun