Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Idul Adha Tanggal Berapa?

30 Juli 2019   06:41 Diperbarui: 30 Juli 2019   07:26 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Posisi bulan sabit untuk menetapkan tanggal Idul Adha (doc.Wolfimga Site/ed.Wahyuni)

Para ahli astronomi di Dubai, Abu Dhabi, Kuwait, dan Saudi Arabia memprediksikan bahwa berdasarkan perhitungan kedudukan bintang yang mereka lakukan, Idul Adha tahun ini akan jatuh pada tanggal 11 Agustus 2019 (Gulf News, 28 Juli 2019). PP Muhammadiyah sudah mengumumkan memilih tanggal yang sama (Tribun News, 29 Juli 2019). 

Sementara kalender penanggalan Masehi di Indonesia rata-rata memerahkan tanggal 12 Agustus 2019 untuk memaklumatkan libur nasional bagi hari raya yang beragenda utama penyembelihan hewan kurban tersebut.

Umumnya masyarakat muslim di luar maupun di dalam negeri sepakat untuk menunggu hasil sidang isbat pemerintah masing-masing dalam urusan memutuskan lalu mengumumkan tanggal pastinya pada publik. 

Sementara kaum muslim yang tinggal di negara-negara mayoritas non muslim akan merujuk pada ketetapan majelis ulama yang terpercaya di komunitas setempat.

Penetapan tanggal dua hari raya Islam, Idul Fitri dan Idul Adha, senantiasa menarik perhatian yang sangat besar di kalangan muslim karena terkait dengan berbagai ketentuan ibadah, salah satunya diharamkan melakukan  shaum di hari Idul Fitri dan Idul Adha. Bahkan khusus Idul Adha, larangan itu berlaku sampai H+3 alias tiga hari sesudahnya yang dinamai hari tasyrik.

 Lainnya terkait pelaksanaan ibadah haji yang hanya bisa dilakukan setahun sekali. Lantas bagaimana sebenarnya prosedur penetapan tanggal hari raya yang tepat ?

Ada beberapa istilah populer terkait penetapan tanggal kedua hari raya tersebut, yaitu hilal, rukyat, hisab, dan isbat.

Hilal adalah penampakan bulan sabit muda yang terlihat dari permukaan Bumi setelah konjungsi/ijtimak (https://bosscha.itb.ac.id/hilal/). 

Ada banyak agenda penting ke-Islam-an yang waktu pelaksanaannya ditetap dasar posisi Bulan di langit; seperti Tahun Baru Hijriah, awal Ramadhan, dan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Oleh karena itu sangat penting untuk menyebarluaskan informasi awal bulan baru yang ditandai oleh tampakan hilal.

Penentuan posisi bulan dengan menggunakan metode penghitungan matematis dan astronomis sebagai cara menentukan awal bulan dalam kalender Hijriyah dinamakan hisab. 

Sementara  rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Pengerjaannya dilakukan setelah matahari terbenam dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantu optik seperti teleskop. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun