Validasi Orang, Alihkan Isu: Pilar ini mengajarkan kita untuk menghormati penanya, bahkan jika pertanyaannya tidak tepat. Mulailah dengan kalimat validasi seperti, "Itu pertanyaan yang sangat bagus," atau "Terima kasih telah mengangkat isu penting ini." Tindakan ini secara instan meredakan ketegangan dan membuat audiens merasa dihargai sebelum Anda mengalihkan fokus kembali ke topik utama atau jawaban Anda.
Beli Waktu (Bridging): Jika Anda perlu waktu sejenak untuk menyusun jawaban, gunakan teknik bridging. Ulangi pertanyaan dengan kata-kata Anda sendiri (paraphrasing). Mengulangi pertanyaan memastikan Anda memahami intinya dan memberikan Anda beberapa detik emas untuk menyusun respons yang tenang dan terstruktur.
Tiga Tips Jitu Mengelola Berbagai Tipe Pertanyaan Sulit
Setelah melakukan jeda kognitif, kita dapat menggunakan tips yang ditargetkan untuk mengelola tipe-tipe pertanyaan atau penanya tertentu. Tiga tips jitu ini adalah:
-
Untuk Pertanyaan yang Tidak Anda Ketahui Jawabannya: Kunci di sini adalah kejujuran profesional. Jangan pernah mengarang data atau bertele-tele. Jawab dengan jujur dan tunjukkan komitmen untuk tindak lanjut. Misalnya: "Itu adalah pertanyaan yang sangat spesifik yang datanya tidak ada di kepala saya saat ini. Untuk memastikan saya memberikan informasi yang akurat, izinkan saya mencatat kontak Anda dan saya akan mengirimkan data tersebut hari ini/besok."
Untuk Si Penguji yang Agresif atau Penuh Emosi: Tanggapi emosi terlebih dahulu, baru konten. Akui perasaan mereka. Misalnya, "Saya bisa merasakan frustrasi Anda terhadap isu ini, dan itu valid." Setelah emosi mereda, alihkan diskusi ke solusi atau data. Jika penanya terus mendominasi, usahakan untuk mengendalikan waktu dengan sopan: "Terima kasih atas pandangan Anda yang mendalam. Agar kita bisa mendengar pertanyaan dari rekan-rekan lain, mari kita lanjutkan diskusi ini secara pribadi setelah sesi."
Untuk Pertanyaan yang Keluar dari Topik (Off-Topic): Segera arahkan kembali fokus diskusi. Akui relevansi pertanyaan mereka secara umum, tetapi tegaskan batas diskusi saat ini. Jawab dengan singkat: "Itu isu yang penting, namun untuk menjaga fokus diskusi kita, mari kita prioritaskan pertanyaan yang berkaitan dengan strategi X. Saya dengan senang hati akan membahas hal tersebut dengan Anda setelah acara."
Mengelola audiens yang sulit adalah bukti bahwa Anda adalah seorang komunikator yang matang. Ini bukan tentang menghindar atau melawan, tetapi tentang menari dengan ketidaknyamanan, mempertahankan profesionalisme, dan pada akhirnya, meninggalkan kesan yang kuat dan kredibel.
Mengembangkan Keterampilan Profesional Anda
Keterampilan mengelola Q&A yang menantang dan menghadapi audiens sulit adalah kunci untuk public speaking yang efektif dan kepemimpinan yang berwibawa. Jika Anda ingin mendalami cara meningkatkan impromptu speaking, mengasah keterampilan active listening di bawah tekanan, atau membangun mentalitas yang tangguh dalam berkomunikasi, banyak program tersedia untuk membantu Anda. Banyak profesional yang menyediakan panduan mendalam untuk mengoptimalkan diri. Informasi lebih lanjut bisa ditemukan di bali-training.com yang memiliki banyak program untuk mengupas tuntas pengembangan diri di bidang profesional dan kewirausahaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI