Mohon tunggu...
Sabrina Desvita
Sabrina Desvita Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi saya adalah bermain voli dan futsal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kelalaian Konstruksi Bukan Takdir Allah

14 Oktober 2025   10:17 Diperbarui: 14 Oktober 2025   10:00 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

    Al-khoziny adalah sebuah pondok pesantren yang sedang menjadi sorotan publik. Bukan tanpa sebab, bangunan pesantren yang seharusnya menjadi tempat berlindung para santri justru merengut nyawa mereka. Bangunan tiga lantai yang sedang mereka gunakan untuk sholat rata tanah. Peristiwa yang terjadi pada 29 September 2025 adalah duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia. Gabungan tim SAR berhasil mengevakuasi 171 korban dengan 104 santri selamat. Dari beberapa korban yang tidak selamat didapati body part yang menyatu pada reruntuhan bangunan. Pada tanggal 7 Oktober 2025 dimana merupakan hari ke-9 setelah kejadian tersebut tim SAR menyatakan bahwa proses evakuasi resmi ditutup. Apresiasi penuh kami berikan untuk kesigapan tim gabungan SAR dalam proses evakuasi ini. Selain menemukan korban berupa manusia, tim SAR juga menemukan sebuah mobil mewah ringsek tertimpa bangunan musala. Mobil mewah jenis mercy itu belum diketahui siapa pemiliknya dan akan diselidiki lebih lanjut oleh polisi. Desakan proses ranah hukum juga diungkapkan oleh salah satu wali yang empat keponakannya menjadi korban meninggal dan satu anaknya yang berhasil selamat dalam kejadian ini. Fauzi (wali santri) juga megaskan jika memang ada kelalaian manusia itu tetap harus diusut tuntas dan tegakkan keadilan. Menanggapi tuntutan dari wali santri tersebut Kapolda Jawa Timur berjanji akan melakukan proses hukum ketika evakuasi seluruh korban berhasil dituntaskan. Kapolda Jawa Timur juga telah mengumpulkan beberapa data yang menjadi dugaan kegagalan konstruksi bangunan. Bangunan tersebut masih dalam tahap pembangunan dan diduga tidak memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) atau Izin Mendirikan Bangunan (IMB), yang merupakan masalah kepatuhan terhadap regulasi. Alih-alih meminta maaf, kyai pondok pesantren justru berdalih bahwa segala kerusakan dan robohnya bangunan musala adalah takdir Allah dan menyatakan bahwa semua pihak harus bersabar. Pernyataan ini sungguh membuat geram wali santri hingga warganet. Ia juga mengatakan segala luka para korban dapat diganti dengan pahala oleh Allah SWT. 

     Aksi perjuangan gabungan tim SAR yang patut kita apresiasi. Tim SAR yang tak pernah lelah membantu mengevakuasi korban hingga tercatat selamat 104 orang dan 67 dinyatakan meninggal dunia. Perlu diingat kembali bahwa pada golden time korban, tim SAR selalu bergantian untuk melakukan evakuasi. Mereka tak kenal lelah demi tugas yang mulia dan berharap banyak korban yang ia selamatkan masih bisa melihat dunia. Polisi dalam kejadian ini juga tak kalah hebatnya. Mereka selalu membersamai tim SAR dan berkoordinasi bersama. Polisi menjalankan tugasnya dengan mengumpulkan beberapa data-data yang nantinya dibutuhkan pada saat proses hukum dilakukan. Kapolda Jawa Timur juga memberikan janji kepada wali santri bahwa akan membawa kasus ini ke ranah hukum apabila seluruh rangkaian evakuasi telah dilaksanakan. Tidak dapat dipungkiri bahwa kita dapat selalu mengikuti perkembangan tragedi ambruknya bangunan musala ini berkat liputan jurnalistik. Mereka selalu melakukan liputan dan mendatangi lokasi kejadian agar informasi yang mereka sampaikan terbukti benar adanya. Selanjutnya, untuk mengidentifikasi beberapa temuan body part akan diselidiki oleh biddokkes kepolisian mengenai biodatanya. Kepala TPA Jabon mengatakan bahwa bangkai bangunan tersebut dipindahkan ke TPA Jabon agar tetap memudahkan proses evakuasi. Namun, temuan mercy yang turut ringsek bersama bangunan tidak dipindahkan ke TPA melainkan di kediaman kyai karena belum diketahui siapa pemiliknya. Mengenai perizinan pembangunan pondok pesantren, Menteri Pekerjaan Umum (PU) hanya mengantongi surat izin pembangunan gedung sebanyak 50 surat izin pondok pesantren. Menko Muhaimin Iskandar atau kerap dipanggil cak imin menyebutkan bahwa tragedi ini menjadi evaluasi pemerintah dan akan melakukan pendataan pesantren yang belum memenuhi standar. Setelah bertemu dengan Cak Imin, Nasaruddin akan terbang ke Kalimantan dan Sulawesi untuk melakukan pendataan dan pemanggilan pimpinan pondok pesantren. 

    Melihat dari tragedi runtuhnya salah satu bangunan pondok pesantren Al-Khoziny adalah suatu tragedi yang pilu. Banyak santri yang memiliki tujuan mulia justru merekalah yang menjadi korban. Rasa kehilangan yang menghantui keluarga korban dapat kita rasakan. Kelanjutan proses hukum harus disegerakan melihat proses evakuasi telah dihentikan dan harus transparan yang dapat dibuktikan dengan data-data konkret. Wali santri dapat bersatu dalam melakukan pendesakan ranah hukum agar suara keadilan lebih terdengar. Untuk regulasi pendirian pondok pesantren harus diperketat karena akibat dari kelalaian pembangunan sangatlah fatal. Etika moral kyai pondok pesantren Al-Khoziny harus dievaluasi. Dapat dilihat ketika beliau diwawancara justru mengkambinghitamkan takdir Allah. Dikatakan takdir Allah apabila bangunan sudah bersertifikasi namun tetap roboh. Sedangkan pada bangunan tersebut belum memiliki izin mendirikan, itu dapat diartikan sebagai kelalaian manusia. Jika ditukar posisi bagaimana beliau dapat bersabar sedangkan anak kandung beliau ada di antara reruntuhan bangunan. Orang tua mana yang tega melihat anak mereka berjuang menghirup udara ketika seluruh anggota tubuhnya terhimpit beton-beton. Dapat dilihat dari tragedi mengenaskan ini aksi sigap pemerintah dalam menetapkan regulasi bahwa pondok pesantren harus mempunyai Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) atau Izin Mendirikan Bangunan (IMB) adalah salah satu langkah mengurangi resiko terjadinya hal serupa. Harapanya kelalaian yang dapat menghilangkan nyawa manusia tidak terulang kembali. Kepercayaan dari wali santri sehingga memilih pondok pesantren untuk dijadikan tempat mengembangkan ilmu dan akidah Islam harus dapat menjadi motivasi pesantren dalam mengayomi santrinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun