Mohon tunggu...
Sabrina Ayu Sandra
Sabrina Ayu Sandra Mohon Tunggu... Lainnya - Teknologi Pangan

Mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Food Handling Control

5 Desember 2021   19:30 Diperbarui: 4 Januari 2022   15:41 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

R. Addo Athallasyah, Dedin Finatsiyatull Rosida, Kavita Angel Rahmawati, Vika Fadilla, Sabrina Ayu Sandra

Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik

UPN “Veteran” Jawa Timur

Email : dedinbahrudin@gmail.com

Food Handling Control merupakan tindakan pengendalian penanganan makanan untuk keamanan pangan. Food Handling Control berfokus pada mengidentifikasi 'titik kritis' dalam proses di mana bahaya keamanan pangan dapat muncul dan menempatkan langkah-langkah untuk mencegah hal-hal yang salah dan memastikan makanan yang dihasilkan aman untuk dimakan. Terdapat beberapa aspek pada Food Handling Control, yaitu: 

1)Temperature Control, dengan mengendalikan suhu/temperatur di mana makanan disimpan, dan jumlah waktu makanan disimpan pada suhu tersebut. Tidak semua makanan akan melalui tahap ini atau mungkin tidak melewatinya secara urut; 

2) Preventing Cross Contamination, Food Handler atau penangan makanan harus memisahkan makanan mentah dengan makanan yang yang telah dimasak. Makanan mentah dapat terkontaminasi dengan bakteri yang bermigrasi ke makanan yang telah dimasak atau makanan siap dikonsumsi. Kontaminasi disebabkan oleh transferensi bahaya yang ada dalam makanan ke makanan lain yang aman, melalui permukaan atau peralatan yang memiliki kontak dengan keduanya, tanpa pembersihan dan desinfeksi yang diperlukan; 

3) Proper Cleaning and Sanitizing, yaitu dengan menjaga tempat makanan bersih bukan hanya agar terlihat bagus, tetapi kebersihan dan sanitasi untuk mengendalikan mikroorganisme dan menjaga makanan dan pelanggan tetap aman. Bersih berarti menghilangkan minyak, lemak, kotoran, dan puing-puing menggunakan sabun dan air. Sanitasi berarti membunuh 999 dari 1.000 mikroorganisme pathogen; 

4) Pest Control, hama seperti kecoa, lalat, hewan pengerat, dan serangga dapat mencemari persediaan makanan, merusak bangunan dengan menyebabkan bahaya listrik atau kebakaran dan membuat lubang pada struktur bangunan. Operator tempat makanan harus mengandalkan layanan pengendalian hama bersertifikat dan menekankan praktik pengelolaan hama terpadu. Metode yang dapat digunakan untuk mengontrol hama di antaranya yaitu mengontrol koloni sarang hama, melakukan pembersihan serta pemeliharaan kebersihan, mengatur lokasi dan tipe desain struktur, penerangan internal dan eksternal bangunan, dan lingkungan eskterior bangunan industri makanan; 

5) Cooking Food, untuk menciptakan makanan yang baik, maka proses pengolahan harus mengikuti prinsip-prinsip higiene sanitasi makanan. Dalam pengolahan makanan terdapat hal yang harus diperhatikan kebersihannya yaitu penjamah makanan, cara pengolahan makanan, dan tempat pengolahan makanan. Tempat pengolahan makanan dapat didesign yang kedap air, bersih, tidak licin, memiliki saluran air, serta terdapat ventilasi yang cukup, dan cahaya yang cukup; 

6) Conveyance Vehicles, kendaraan dan wadah yang mengangkut produk makanan, bahan, atau bahan kemasan harus digunakan hanya untuk tujuan yang dimaksudkan dan harus memiliki desain sanitasi dan prosedur pengendalian hama di tempat; 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun