Pada tahun 2020 semakin banyaknya aplikasi-aplikasi di dalam ranah digital dengan konteks hiburan seperti, Instagram, Tik Tok, Twitter, Youtube menjadi sumber informasi yang dapat membentuk pribadi menjadi lebih kreatif. Khusunya Tik Tok.Tik Tok sendiri didirikan oleh Yiming yang merupakan Mahasiswa dari Universitas Nankai lulusan software engineer. Yiming mendirikan perusahaan teknologi ByteDance pada Maret 2012 dan lewat perusahaan tersebut Yiming mengembangkan aplikasi Tik Tok.
Adapun salah satu yang mempopularkan Tik Tok di Indonesia adalah Bowo Alpenliebe, dia membuat konten yang berisikan video dance dan mengadakan Meet and Greet secara berbayar. Karena hal tersebut Bowo banyak mendapat kritikan oleh netizen Indonesia karena harga Meet and Greet tersebut yang terlalu mahal. Dan seiring berjalannya waktu justru pengguna Tik Tok makin meningkat, nama Bowo Alpenliebe semakin tersingkirkan oleh konten creator lainnya. Tik Tok juga sempat mengalami masalah dan di blokir oleh Menkeminfo karena terdapat konten yang tidak mengedukasi. Karena hal tersebut Menkeminfo banyak mendapat beberapa kritik oleh netizen di Indonesia.
Tik Tok pun semakin mengalami perubahan. Seperti sekarang ini banyaknya Konten yang terdapat dalam aplikasi Tik Tok seperti, memasak, musik, menari atau dance, make up, skin care dan diy (Do it Yousrelf). Ditambah dengan Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Semakin banyak orang yang berlomba-lomba membuat konten yang menarik dan kreatif karena hastag #dirumahaja. Dalam mengakses Tik Tok juga sangat mudah dan Tik Tok dapat diunduh dari kalangan apapun baik remaja maupun orang tua. Namun hal tersebut justru dapat mengkhawatirkan orang tua karena arus Tik Tok yang sangat luas menghasilkan ketidakmampuan orang tua dalam menyaringnya. Selain mempunya hal positif Tik Tok juga mempunyai sisi negatif yakni pengguna yang tidak bertanggung jawab atas konten yang dibuatnya seperti misalnya yang sempat viral kemarin yaitu, kandungan dalam skin care yang dapat membahayakan kulit. Pada dasarnya kandungan tersebut tidak mebahayakan hanya saja jika yang tidak cocok dapat menyebabkan iritasi, dan dari  kasus tersebut dapat merugikan pihak penjual dari skin care tersebut.
Pada hasil observasi yang saya buat ada sekitar 57-58 orang yang menggunakan aplikasi Tik Tok dengan yang rata-rata menggunakan lebih dari tiga jam dalam sehari ada 49.1%, dua jam dalam sehari ada 22.8%, dan yang hanya satu jam dalam sehari 28.1%. Dapat kita simpulkan bahwa Tik Tok merupakan sebuah aplikasi yang dapat menghibur.


Adapun konten creator Tik Tok dengan nama akunnya antara lain adalah, @raishuu_, @rachelvennya, @shakapradipa, @jebunggg, @jeromepolin98, @emilmario69, @tasyafarasya dan masih banyak lagi. Dengan konten yang beragam dan yang tentu dapat menghibur saat bosan atau penat melanda. Dan juga dapat menambah ilmu. Namun lebih baiknya juga kita dapat menyaring kembali mana yang baik dan mana yang kurang baik. Ambil yang baiknya buang yang kurang baiknya, dan kita juga harus menjadi pengguna yang bijak, dengan menggunakan Tik Tok untuk hal yang mengedukasi atau paling tidak membawa pengaruh positif terhadap diri kita. Tidak hanya untuk ajang memperkaya diri dengan konten yang dibuat namun dengan konten yang kurang baik.