Mohon tunggu...
Sabina Ezra Arzettisyah
Sabina Ezra Arzettisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Surabaya

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Pendidikan Karakter dan Pengaruh Pengembangan Kurikulum bagi Peserta Didik

2 Juni 2022   23:02 Diperbarui: 2 Juni 2022   23:02 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kurikulum sendiri merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu penyelenggara pendidikan. Kurikulum ini memiliki kegunaan untuk mewujudkan peran terhadap generasi yang akan datang agar memiliki jati diri yang bertanggung jawab serta inovatif. Pendidikan karakter sendiri merupakan pendidikan yang dapat membantu peserta didik dapat membentuk karakter yang baik dan dapat berguna akan tanggung jawabnya terhadap negara.

Pembentukkan karakter sendiri sudah bisa dibentuk sejak dini, yaitu dengan orang tua sebagi contoh pertama dan pendidik pertama terhadap anak. Pendidikan karakter ini pula sangat diperlukan karena dapat dilihat pada perkembangan zaman pada saat ini banyak sekali anak-anak yang tidak mengedepankan sifat sopan santun terhadap orang lain terlebig lagi terhadap orang yang lebih tua. Apalagi di era globalisasi dan perkembangan IPTEK yang sangat maju ini dapat dinilai sangat memberikan pengaruh buruk terhadap anak-anak. Bisa ditinjau bahwa banyaknya seks bebas dikalangan anak-anak remaja dapat disebut sebagai suatu kemrosotan moralitas serta karakter pada anak-anak zaman sekarang.

Serta dapat dilihat dengan permasalahan remaja lainnya, yaitu mengenai maraknya para remaja yang menyalahgunakan obat-obatan atau bisa disebut dengan narkoba. Banyak juga anak-anak kecil yang suka ngefly dengan memanfaatkan lem yang dimana tentu saja hal ini dapat berpengaruh buruk untuk kedepannya.

Permasalahan seperti inilah yang nantinya akan menjadi suatu kebiasaan jika tidak dicari jalan keluarnya. Anak-anak zaman sekarang juga harus dibekali dengan pengetahuan akan pentingnya pendidikan karakter dengan memanfaatkan sistem kurikulum dalam pembelajaran. Diharapakn juga pendidikan karakter dapat membentuk bangsa ini menjadi bangsa yang sangat mengedepankan moral beserta sopan santun. Kurangnya rasa nasionalisme terhadap bangsa sendiri merupakan suatu masalah yang sangat serius, dikarenakan jika bukan para penerus bangsa yang tidak menjaga harga diri bangsa lalu siapa lagi.

Bangsa ini membutuhkan penerus yang dapat menjunjung tinggi rasa kebhinekaan serta rasa patriotisme. Banyak anak-anak zaman sekarang yang lebih suka buatan produk luar negeri daripada produk-produk asli Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan tenggelamnya budaya sendiri sehingga dengan mudahnya bangsa lain mengakusisi atau mengambil ciri khas Indonesia tanpa kita sadar. Kebiasaan buruk yang lain, yaitu korupsi. Banyak anak-anak zaman sekarang melakukan korupsi yang lebih canggih dan lebih transparan yang dimana hal ini mulai dianggap normal atau biasa dikalangannya.

Banyak anak-anak zaman sekarang yang juga mengikuti aliran-aliran sesat yang mereka sendiri tidak mengetahui hal tersebut adalah hal yang benar ataupun aliran tersebut merupakan aliran yang positif dan tidak menimbulkan perpecahan terhadap sesama. Para anak-anak zaman sekarang pun, lebih suka meneyelesaikan masalah dengan kekerasan yang dimana hal ini sangat berbanding terbalik dengan moral bangsa yang menjunjung tinggi keadalian yang dimana hal ini tertera pada sila ke 5, yaitu "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia".

Pengembangan kurikulum ini sangatlah berpengaruh penting bagi anak-anak zaman sekarang karena diharapkan pengembangan kurikulum ini adalah usaha yang sudah terencana guna untuk memperbarui dan menyempurnakan kurikulum sebelumnya. Tentu saja kurikulum ini sangatlah berorientasi dengan pendidikan karakter pada peserta didik sebagai suatu individu maupun warna negara Indonesia.

Adapun alasan yang menjadikan kurikulum menjadi dasar penguatan karakter, yaitu keberhasilan dan kesuksesan yang dicapai oleh individu dengan karakter yang dimiliki. Hal ini bisa dilihat dengan tidak semua peserta didik harus mementingkan hard skill ataupun soft skill yang dimiliki peserta didik tersebut. Karena kedua hal ini merupakan suatu pilihan yang sudah dikelola oleh kemampuan diri sendiri. Karakter pada peserta didik juga dapat terbentuk dari pendidikan dan lingkungan.

Tentu saja kurikulum sangatlah berperan penting terhadap pendidikan. Pendidik ataupun guru memegang peran penting dalam hal ini karena peserrta didik juga dapat mencontoh perilaku pendidik. Anak-anak juga tumbuh dengan pengaruh lingkungan jika sedari kecil anak tersebut terbiasa berasa di lingkungan yang baik maka anak tersebut juga akan menerapkan kepribadian maupun karakter yang baik pula.

Begitu pula sebaliknya, jika anak tersebut sudah terbiasa berasa di lingkungan yang kurang baik tentu saja anak ini anak mencontoh kebiasaan buruk tersebut yang dimana hal ini akan menjadi kebiasaan dan akan membawanya sampai dewasa dan sulit untuk mengkontrolkannya. Hal ini sangat berpengaruh sekali terhadap SDM yang ada. Bangsa ini tentu saja membutuhkan SDM yang tangguh serta memiliki potensi yang unggul. Pembentukan karakter ini bagi bangsa dapat membentuk generasi yang bermartabat, tanggung jawab, inovatif, beriman serta bertaqwa, dan menjadi penerus yang demokratis dan bertanggung jawab.

Sumber :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun