Mohon tunggu...
Sabilla Qonita
Sabilla Qonita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pandemi Terhadap Pendidikan di Indonesia

29 Juni 2021   10:04 Diperbarui: 29 Juni 2021   10:08 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi covid-19 saat ini sedang mewabah di seluruh dunia, dengan tingkat infeksi dan varian atau jenis yang berbeda -- beda. Indonesia masuk menjadi salah satu negara di Asia dengan tingkat infeksi virus covid-19 tertinggi, dengan tingkat lonjakan kasus yang terus meningkat dan pada saat ini sedang mencapai puncak infeksi. Banyak daerah -- daerah di Indonesia yang kembali masuk dalam kategori zona merah. Sudah lebih dari setahun pandemic virus covid-19 menjadi masalah yang sangat krusial di Indonesia dan pada saat ini virus corona ditemukan memiliki varian baru yang mana penyebarannya lebih cepat dan muncul gejala baru yang lebih mematikan tentunya dampak yang di timbulkan.

Semakin meningkatnya kasus corona atau covid-19 diberbagai daerah di Indonesia membuat pemerintah Indonesia kembali akan menerapkan kebijakan PSBB, dimana semua kegiatan kembali dilakukan dirumah masing -- masing atau Work From Home (WFH) dan physical distancing yang bertujuan untuk mengurangi lonjakan virus corona akibat aktivitas diluar rumah yang menyebabkan kerumunan. Hal ini kembali berdampak pada aktivitas masyarakat terutama dalam hal Pendidikan dimana telah lebih dari 1 tahun lamanya sekolah -- sekolah melakukan aktivitas belajar mengajar melalui daring. Keputusan Mentri Pendidikan Indonesia yang pada awalnya akan kembali membuka sekolah dan perkuliahan pada bulan Juli mendatang kembali tertunda akibat loncakan virus corona yang semakin hari semakin bertambah.

Akibat adanya kebijakan pembatasan intraksi ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia kembali menunda sekolah dan perkuliahan tatap muka dengan kembali menerapkan kebijakan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan dirumah masing -- masing dengan system pembelajaran daring menggunakan social media online seperti WhatsApp, E-learning, Zoom meating dan social media lainnya. Kembali tertundanya aktivitas sekolah dengan tatap muka tentunya banyak menyebabkan kekecewaan bagi para orang tua dan juga murid, dimana dampak dari adanya sekolah daring ini membuat para siswa dan mahasiswa harus salalu memiliki koneksi internet yang bagus, kuota yang memadai dan juga tentunya handphone ataupun laptop. Banyak dari orang tua siswa dan mahasiswa yang mengeluhakan hal tersebut, karena tidak semua orang tua mempunya handphone yang memadai dan mengerti tentang teknologi, belum lagi mengenai masalah adanya kendala jaringan yang kurang bagus menjdikan banyak dari para siswa sekolah dan juga mahasiswa harus mencari tempat yang koneksi internetnya yang baik jika tidak tentu mereka akan tertinggal banyak informasi pembelajaran dan juga tugas.

Selain dari kendala proses belajar mengajar tentunya juga banyak berdampak terhadap sikap dan prilaku para siswa dan mahasiswa juga takjarang banyak yang mengeluh mengenai tugas yang semakin banyak dan tingkat stress meningkat, akibat kurangnya interaksi yang biasa dilakukan di luar rumah seperti bertemu dengan banyak orang atau teman seusianya. Selain berdampak pada keadaan para siswa dan mahasiswa juga berdampak pada keadaan perekonomian orang tua, mereka harus menganggarkan atau mengeluarkan bajet anggaran yang lebih untuk pembelian paket atau kuota yang sementara keadaan ekonomi orang tua masih sulit akibat wabah corona tersebut. Walaupun pemerintah melalui Mendikbud RI juga memberikan bantuan kuota internet pagi siswa dan siswi dari level TK, SD, SMP,SMA dan juga tingkat Perguruan Tinggi hal demikian di lakukan dalam rangka meringankan beban para orang tua yang terdampak pandemic covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun