UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu kategori usaha produktif yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha dengan kriteria tertentu berdasarkan undang-undang. UMKM memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia karena kontribusinya dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor riil seperti kuliner, pertanian, kerajinan, dan jasa.Â
UMKM memiliki peran strategis dalam mendorong perekonomian terutama di sektor kuliner yang terus berkembang. Salah satu UMKM yang menarik yang kami kaji adalah Teras Alam, sebuah kafe yang berlokasi di Balebak, Dramaga, Bogor, dengan target pasar utama mahasiswa dan civitas akademika Institut Pertanian Bogor (IPB). Kafe ini menawarkan lebih dari sekadar makanan dan minuman melainkan juga pengalaman bersantai di ruang terbuka dengan nuansa alam yang menenangkan. Namun, di tengah persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat, Teras Alam menghadapi berbagai tantangan dalam hal pemasaran terutama dalam mengoptimalkan strategi digital dan memperluas jangkauan pasar. Disini penulis akan menganalisis implementasi manajemen pemasaran di Teras Alam, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, serta memberikan rekomendasi strategi keberlanjutan untuk meningkatkan daya saing bisnis ini di masa depan.Â
Strategi pemasaran yang dijalankan oleh Teras Alam saat ini lebih mengandalkan pendekatan berbasis komunitas terutama melalui relasi dengan organisasi mahasiswa di IPB. Metode word of mouth menjadi salah satu pilar utama dalam menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama. Selain itu kafe ini juga memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan WhatsApp untuk promosi. Tantangan utama dalam digital marketing ini adalah kurangnya konsistensi dalam branding, engagement yang rendah dengan audiens serta minimnya kreativitas dalam konten promosi. Di sisi lain, Teras Alam memilih untuk tidak bergantung pada strategi diskon karena percaya bahwa kualitas produk dan pengalaman pelanggan lebih penting dari pada harga murah. Percobaan diskon 10% untuk pemegang KTM IPB hanya menarik sekitar 20 pelanggan per bulan, menunjukkan bahwa target pasar mereka lebih memilih kualitas dibandingkan insentif harga.Â
Meskipun strategi pemasaran Teras Alam telah cukup terarah dengan fokus pada segmen mahasiswa IPB terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Pertama, ketergantungan pada word of mouth membuat bisnis ini sulit menjangkau pasar di luar lingkup mahasiswa. Kedua, pengelolaan media sosial yang masih belum konsisten menyebabkan kurang optimalnya promosi digital. Ketiga, persaingan dengan bisnis kuliner lain di sekitar kampus semakin ketat dengan banyaknya kafe baru yang menawarkan konsep serupa. Keempat, minimnya riset pasar membuat Teras Alam kesulitan memahami preferensi konsumen di luar segmen mahasiswa. Untuk mengatasi tantangan ini diperlukan strategi pemasaran yang lebih modern dan terukur, termasuk optimalisasi digital marketing, program loyalitas pelanggan, serta ekspansi pasar ke segmen yang lebih luas.Â
Beberapa rekomendasi strategi keberlanjutan yang dapat diterapkan oleh Teras Alam antara lain: pertama, meningkatkan kapasitas digital marketing dengan membuat konten yang lebih kreatif dan interaktif, seperti foto dan video menarik, story Instagram, atau bahkan konten pendek di TikTok. Kolaborasi dengan influencer lokal, seperti mahasiswa populer atau food blogger, juga dapat membantu meningkatkan brand awareness. Kedua, mengembangkan program loyalitas non-diskon, seperti reward points untuk pembelian berulang atau mengadakan event khusus seperti open mic atau workshop, yang dapat meningkatkan engagement dengan pelanggan. Ketiga, memperluas pasar dengan menjangkau dosen dan karyawan kampus melalui paket meeting atau co-working space, serta bekerja sama dengan layanan pesan antar seperti GrabFood atau GoFood untuk meningkatkan penjualan online. Keempat, melakukan riset pasar berkala untuk memahami tren terkini dan preferensi konsumen sehingga strategi pemasaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar.Â
Teras Alam sebagai salah satu UMKM di sektor kuliner memiliki peluang keberlanjutan bisnis yang sangat besar terutama karena lokasinya yang strategis di sekitar kampus IPB Dramaga, Bogor. Mahasiswa dan civitas akademika IPB merupakan target pasar yang terus berkembang setiap tahun dengan jumlah mahasiswa baru yang konsisten dan kebutuhan akan tempat nongkrong yang nyaman dan instagrammable. Generasi muda saat ini tidak hanya mencari makanan enak tetapi juga pengalaman bersantai yang menarik dan layak diunggah di media sosial. Ini menjadi keunggulan kompetitif bagi Teras Alam yang menawarkan suasana alam terbuka dengan nuansa yang menenangkan.Â
Peluang keberlanjutan bisnis Teras Alam masih terbuka lebar mengingat potensi pasar mahasiswa IPB yang terus bertambah setiap tahunnya. Generasi muda saat ini juga cenderung lebih memilih tempat makan yang tidak hanya menawarkan makanan enak tetapi juga pengalaman bersantai yang instagrammable. Selain itu, peluang kemitraan dengan kampus, seperti menjadi tempat resmi untuk acara mahasiswa atau UKM, dapat menjadi nilai tambah bagi bisnis ini. Dengan menerapkan strategi pemasaran yang lebih terarah dan adaptif, Teras Alam dapat memperkuat posisinya di pasar kuliner Bogor dan memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di masa depan. Pada akhirnya kunci kesuksesan UMKM seperti Teras Alam terletak pada kemampuan untuk terus berinovasi, memahami kebutuhan pasar, dan memanfaatkan teknologi dalam strategi pemasarannya.
Keberhasilan Teras Alam di masa depan bergantung pada kemampuan beradaptasi dengan tren pasar, inovasi layanan, dan pemanfaatan teknologi pemasaran digital. Dengan memaksimalkan potensi lokasi, menjalin kemitraan strategis, dan membangun engagement di media sosial, bisnis ini dapat terus berkembang dan menjadi destinasi kuliner favorit di Bogor. Dengan demikian Teras Alam bukan hanya sekadar kafe tetapi bagian dari lifestyle mahasiswa IPB yang dapat terus bertahan dan bersaing di industri F&B yang semakin kompetitif.
DAFTAR PUSTAKA
Hanggraeni, D. (2012). Manajemen sumber daya manusia. Universitas Indonesia Publishing.
Metris, D., Meyana, Y. E., Mardika, N. H., Srem, A. I. A., Annisa, N. N., Pandiangan, H., ... & Arman, Z. (2024). Manajemen sumber daya manusia. Yayasan Tri Edukasi Ilmiah.