Langkah Partai Golkar, PAN, dan PPP yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) melakukan pendaftaran partai bersamaan di KPU pada Rabu (10/8) menjadi potret soliditas ketiga partai ini. Soliditas koalisi ini menjadi modal kuat bagi ketiganya untuk berkontestasi di Pemilu 2024.
Sejumlah pengamat menyebutkan sinyal soliditas dari KIB ini akan makin memperkuat posisi ketiga partai meskipun koalisi ini belum merilis pasangan capres-cawapres yang diusung.
"Ini pertanda baik sebagai sebuah sinyal bahwa KIB memang solid," ujar pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Poldata Indonesia, Fajar Arif Budiman.
Meski begitu, kata Fajar, konsolidasi parpol-parpol yang dilakukan masif hingga ke daerah membuat partai lainnya mulai melirik soliditas tersebut sebagai nilai positif yang dapat dijadikan pertimbangan  untuk bergabung ke dalam koalisi ini.
Terlebih, Fajar melihat peran para sekretaris jenderal di ketiga partai tersebut yang mampu menjadi playmaker dalam menjaga ritme koalisi sebagai variabel kunci.
"Saya memprediksi koalisi ini akan membesar, akan ada partai besar lainnya yang menyusul bergabung dan semakin menguatkan koalisi," ujar Fajar, Rabu (10/8).
Terpisah, pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai, jelang Pemilu 2024 KIB semakin solid. Menurutnya, Â kemenangan KIB di pemilu mendatang bukan ditentukan pada kekuatan figur yang mereka miliki.
Menurut Adi, kekuatan KIB justru terletak pada kerja-kerja lintas sektoral dan struktur yang mereka miliki.
Partai Golkar, PAN, dan PPP dinilai memiliki mesin politik yang bagus pada struktur organisasi mereka. "Anatomi kekuatan politiknya (KIB) bukan pada figur, tetapi pada kerja-kerja lintas sektoral, dan kerja-kerja struktur," tutur Adi.
Adi menambahkan, perolehan suara KIB bisa meningkat dua kali lipat jika mesin politik ketiga anggota partai bekerja secara masif.
Adi menuturkan, gabungan ketiga parpol KIB berdasarkan perolehan suara pada Pileg 2019 lalu sebesar 23,67 persen (hampir 24 persen) atau sebanyak 33.125.559 suara.
