Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Perilaku Penyelenggara Survei Pilpres 2024

9 Februari 2024   08:58 Diperbarui: 9 Februari 2024   09:06 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya termasuk yang mempercayai setiap survei Pilpres 2024, dengan skala degradasi yang berbeda-beda. Sebab bahkan survei rekayasa paling culas sekalipun tidak mungkin menyajikan data yang kepalsuannya seratus persen.

Sejak Mei 2023, saya mengamati dan mencatat sekitar 200-an hasil survei Pilpres 2024, yang dipublikasikan oleh lebih dari 30-an penyelenggara survei.

Artikel ini akan coba menyorot beberapa catatan perilaku lembaga survei terkait dengan waktu publikasi hasil surveinya.

Survei telepon

Hasil survei per telepon umumnya dipublikasikan pada rentang waktu 3 harian setelah survei. Bahkan survei terkait debat Capres-Cawapres, misalnya, hasilnya dipublikasikan dalam hitungan jam (biasanya kurang dari 24 jam).

Perlu dicatat, survei per telepon tentu lebih rendah kualitasnya dibanding hasil survei tatap muka.

Survei reguler

Rata-rata, survei reguler ini dipublikasikan dalam rentang waktu 10 harian, setelah periode survei.

Tapi beberapa surveyor yang mengumumkan hasil survei tatap mukanya bahkan dua hari setelah periode survei. Konsekuensinya memang terkesan "kejar tayang".

Sebaliknya, ada juga lembaga yang mengumumkan hasilnya survei tatap mukanya tiga minggu bahkan sebulan setelah periode survei. Ini juga aneh. Sebab terkesan ada upaya mengolah (semoga bukan karena ingin merekayasa) angka-angka hasil survei agar sesuai dengan pesanan pihak pembayar survei. Atau terlalu banyak yang perlu dikompromisikan sebelum akhirnya menemukan hasil survei yang "layak dipublikasikan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun