Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Afghanistan (5): Pasukan Khusus Taliban, Group Badri-313

23 Agustus 2021   22:45 Diperbarui: 24 Agustus 2021   03:35 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: longwarjournal.org

Setelah Taliban menguasai Kabul dan mengambil alih rezim kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus 2021, banyak pengamat dan orang awam seperti saya yang bertanya: sebanyak dan seberapa kuat sih sebenarnya pasukan Taliban?

Dan there is no easy answer (tidak ada jawaban mudah) untuk dua bagian pertanyaan itu: berapa jumlah dan seberapa kuat?

Bahkan pasukan Amerika dan koalisi NATO di Afghanistan tidak pernah mempublikasikan angka pasti atau perkiraan yang mendekati realitas tentang jumlah personil dan kekuatan pasukan Taliban.

Setelah digempur oleh pasukan Amerika dan Koalisi NATO pada 2001, yang menjatuhkan rezim Taliban di Kabul, disusul pertempuran yang nyaris tanpa jeda selama 20 tahun, banyak pengamat yang berkesimpulan: Taliban sudah selesai.

Tapi para pengamat itu kemudian terpaksa mengkaji ulang analisisnya setelah Taliban aktif melakukan perang gerilya dengan pola hit-and-run, dengan ritme pertempuran tanpa jeda sejak 2001 hingga 2021. Bahkan sebagian pengamat itu bertambah heran, ketika Taliban muncul lagi di Kabul pada 15 Agustus 2021. Nyaris tanpa perlawanan pula dari unsur pasukan Pemerintah Afghanistan (ANDSF = Afghanistan National Defense and Security Forces), yang berjumlah sekitar 352.000 personil, yang pernah dilatih oleh pasukan Amerika dan memiliki peralatan tempur canggih.

Dan pernyatan sekaligus pertanyaan itu kemudian kembali dilontarkan lebih kencan: berapa dan sekuat apa sih pasukan Taliban?

Namun bahkan majalah sekelas The Economist pun terkesan bingung dan tidak memiliki angka perkiraan yang mendekati kepastian.

Melalui artikel berjudul "The Taliban Terrifying Triumph in Afghanistan", The Economist edisi online 15 Agustus 2021 memperkirakan, total pasukan Taliban tidak lebih dari 200.000 kombatan (no more than 200.000 soldiers) dengan peralatan dan persenjataannya pun umumnya adalah hasil rampasan perang.

Selanjutnya, pada edisi online 21 Agustus 2021, melalui artikel berjudul "From Saigon to Kabul: What America's fiasco in Afghanistan means for the world", dengan mengutip data dari lembaga riset CNA disebutkan bahwa total pasukan Taliban sekitar 60.000 or so.

Dan agak sulit untuk mengatakan, dua angka perkiraan The Economist tersebut cukup akurat. Sebab terlalu lebar rentang angka 60.000 dan angka 200.000.

Jika coba dianalisis dari sisi lain, hasilnya mungkin akan sedikit berbeda (meski belum tentu lebih akurat): negara Afghanistan itu terdiri dari 34 provinsi (catatan: sama dengan jumlah provinsi di Indonesia). Ketika merangsek masuk ke kota Kabul pada 15 Agustus 2021, pasukan Taliban sudah lebih dulu menguasai 33 dari 34 provinsi (hanya provinsi Panjshir yang belum dikuasai secara penuh).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun