Mohon tunggu...
Sabahunur barmawi
Sabahunur barmawi Mohon Tunggu... Lainnya - Lajnah imailah cibinong

Penulis pemula yang ingin berkontribusi menyampaikan kebenaran tentang khilafat islam damai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ajaran Islam Tentang Kesetiaan dan Cinta kepada Bangsanya

27 Januari 2021   08:00 Diperbarui: 1 Februari 2021   10:50 3813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tanggal 30 mei 2012 Khalifah Islam saat ini Hadhrat Mirza Masroor Ahmad V aba berpidato di hadapan para petinggi Tentara Federal Jerman di Markas Besar Militer Koblenz.

"Pada kesempatan ini saya ingin berterima kasih karena telah mengundang saya ke Markas Besar anda dan memberikan kesempatan untuk menyampaikan sepatah kata. Sebagai Pemimpin Jemaat muslim Ahmadiyah, saya ingin menyampaikan tentang ajaran Islam. Karena ajaran Islam sangat luas dan saya harus menyampaikannya secara ringkas dalam waktu yang pendek ini, maka saya harus membatasi diri saya untuk fokus pada satu aspek dalam Islam yang ingin saya sampaikan."

Selanjutnya Khalifah Ahmadiyah menyampaiak:

"Pertama-tama prinsip yang utama dalam Islam adalah perkataan dan perbuatan seseorang tidak boleh mencerminkan standar ganda atau kemunafikan. Kesetiaan sejati membutuhkan suatu hubungan yang dibangun berdasarkan ketulusan dan integritas. Hal ini membutuhkan apa yang seorang tampilkan di permukaan sama dengan apa yang ada dalam hatinya. Dalam konteks nasionalisme, prinsip-prinsip ini sangat penting. Oleh karena itu sangat penting bagi warga setiap warga negara membangun hubungan dengan tanah airnya dengan kecintaan dan kesetiaan yang murni. Tidak peduli apakah ia terlahir sebagai warga negara tersebut, atau mendapatkan kewarganegaraannya dengan cara imigrasi ataupun cara lain."

'Kesetiaan' adalah suatu kualitas utama, dan orang yang telah menunjukkan sikap ini dengan derajat dan standar tertinggi adalah para Nabi Allah. Cinta dan ikatan mereka dengan Tuhan sangat kuat dalam segala hal sehingga mereka menjaga perintah Tuhannya dan berjuang untuk menjalankannya apapun yang terjadi. 

Hal ini menggambarkan komitmen mereka pada Tuhan dan standar yang sempurna mengenai Kesetiaan Dengan demikian, standar kesetiaan seperti itulah yang harus kita gunakan sebagai contoh dan model. Namun demikian, sebelum kita bicara lebih lanjut, adalah penting untuk memahami dahulu apa yang dimaksud dengan 'kesetiaan'. 

Berdasarkan ajaran Islam, definisi dan arti sesungguhnya dari 'Kesetiaan' adalah pemenuhan secara menyeluruh dari sumpah dan janji seseorang dalam keadaan apapun termasuk dalam keadaan sulit. Inilah standar sesungguhnya dari 'Kesetiaan'yang dimaksud dalam Islam. 

Di berbagai tempat di dalam Al-Quran, Allah telah memerintahkan umat Islam untuk memenuhi sumpah dan janjinya, karena mereka akan dimintakan pertanggungjawaban atas apa yang telah mereka lakukan. Umat Islam telah diperintahkan untuk memenuhi janjinya, termasuk janjinya kepada Tuhan yang Maha Besar, dan juga sumpah yang telah mereka buat berdasarkan tingkat kepentingannya.

Dalam konteks ini, sebuah pertanyaan yang bisa muncul dalam benak masyarakat adalah, karena umat Islam mengakui bahwa Tuhan dan agamanya adalah hal terpenting bagi mereka, maka sumpah dan kesetiaan mereka kepada Tuhannya menjadi prioritas utama dan janji mereka kepada Tuhan adalah sesuatu yang akan mereka letakan diatas segalanya dan akan mereka upayakan dengan segala cara untuk memenuhinya. 

Dengan demikian, suatu pemikiran akan muncul bahwa loyalitas seorang muslim pada negaranya dan janjinya untuk menegakkan hukum di tanah airnya hanya akan menjadi prioritas kedua baginya dan ia akan bersedia untuk mengorbankan janjinya pada negaranya pada saat-saat tertentu saja. 

Cinta Tanah Air Bagian Dari Iman

Nabi Muhammad s.a.w. sendiri mengajarkan bahwa “Cinta kepada tanah air adalah bagian dari iman”. Karenanya, patriotisme yang tulus adalah suatu keharusan dalam Islam. Kecintaan sejati kepada Tuhan dan kepada Islam, menyaratkan orang itu harus mencintai bangsanya sendiri. Jadi hal ini sangat jelas bahwa tidak ada pertentangan kepentingan kecintaan seseorang kepada Allah dan kecintaannya pada tanah airnya. Karena cinta tanah air telah menjadi bagian dari ajaran Islam, sudah jelas bahwa seorang muslim harus mencapai standar Kecintaan tertinggi terhadap tanah airnya, karena hal tersebut adalah jalan untuk meraih Allah dan menjadi lebih dekat kepada-Nya. Dengan demikian, adalah tidak mungkin bahwa cinta seorang muslim sejati pada Tuhannya akan menjadi penghalang baginya untuk menunjukkan cinta dan kesetiaan pada tanah airnya. 

Jika kita meninjau kembali sejarah Eropa, kita menemukan bahwa masyarakat di benua ini juga telah menjadi korban penganiayaan agama, dan sebagai dampaknya, ribuan orang harus bermigrasi dari satu negara ke negara lainnya. Semua sejarawan, pemerintahan dan orang-orang yang berpikiran adil, menganggap ini sebagai penganiayaan yang sangat kejam. 

Dalam keadaan seperti itu, Islam menganjurkan bahwa jika penganiayaan melampaui semua batas dan menjadi tak tertahankan, maka pada saat itu, seseorang harus meninggalkan kota atau negara dan bermigrasi ke tempat di mana dia bebas menjalankan agamanya dengan tenang. Namun, bersamaan dengan petunjuk ini, Islam juga mengajarkan bahwa dalam keadaan apapun seorang tidak boleh main hakim sendiri dan ambil bagian dalam konspirasi terhadap negaranya. Ini adalah perintah yang jelas dan tegas yang diberikan oleh Islam.

Menjauhi Pemberontakan

Ajaran lain yang diberikan oleh Al-Quran dalam kaitannya dengan 'Kesetiaan' adalah manusia harus menjauhkan diri dari semua perbuatan keji, dan munkar dan segala bentuk pemberontakan. Sebuah gambaran yang indah dan membedakan Islam adalah ia tidak hanya menarik perhatian kita ke titik kulminasi, dimana hal itu memiliki konsekuensi yang sangat berbahaya, tatapi juga memperingatkan kita tentang masalah-masalah yang lebih kecil, yang dapat menjadi batu pijakan manusia untuk melewati jalan yang penuh bahaya. Jadi, jika petunjuk Islam diikuti dengan benar, maka setiap permasalahan dapat diselesaikan sedini mungkin, sebelum situasinya sebelum situasi menjadi tak terkendali. 

Secara umum, di era modern ini, sebagian besar pemerintah dijalankan secara demokratis. Oleh karena itu jika seseorang atau kelompok berkeinginan untuk mengubah suatu pemerintahan, maka mereka harus melakukannya dengan mengikuti proses demokrasi yang tepat. Mereka harus membuat diri mereka didengar melalui pemungutan suara di kotak suara. 

Suara tidak boleh diberikan atas dasar preferensi atau kepentingan pribadi, tetapi Islam mengajarkan bahwa memilih seseorang harus diberikan kepada orang yang memiliki rasa kesetiaan dan cinta tanah air nya. Karenanya seseorang tidak boleh melihat pada prioritasnya sendiri atau kandidat mana dan dari partai apa yang bisa mendapatkan keuntungan, namun seseorang harus membuat keputusan secara berimbang dimana ia menilai mana kandidat atau partai yang akan membantu kemajuan bangsa dan Negara. Kunci pemerintah adalah kepercayaan yang tinggi sehingga mereka harus menyerahkan kepada partai dimana para pemilih dengan jujur mempercayakan kepada sosok yang paling pantas dan layak. Ini adalah Islam yang benar dan ini adalah kesetiaan sejati. 

Sebuah prinsip emas diajarkan oleh Pendiri Jemaat Muslim Ahmadiyah yaitu dalam semua keadaan, kita harus selalu taat kepada Allah, kepada Nabi dan para penguasa bangsa kita. Ini adalah ajaran yang sama diajarkan dalam Al-Quran. Oleh karena itu, sekalipun suatu negara mengizinkan aksi mogok atau demonstrasi, maka hal itu hanya boleh dilakukan sebatas mereka tidak membahayakan atau menyebabkan kerusakan pada bangsa atau ekonomi. 

Jadi kesimpulannya, "saya ingin mengatakan bahwa hari ini kita lihat dunia telah menjadi desa global. Manusia sudah menjadi satu kesatuan yang erat. Orang-orang dari semua bangsa, agama dan budaya dapat ditemukan di setiap negara. Hal Ini mengharuskan pemimpin setiap bangsa mempertimbangkan dan menghormati perasaan dan sentimen dari semua orang. Para pemimpin dan pemerintahan mereka harus berusaha membuat undang-undang yang menciptakan lingkungan dan spirit kebenaran serta keadilan, bukannya membuat undang-undang yang menjadi sarana yang menyebabkan kesulitan dan frustrasi warga. Ketidakadilan dan kekejaman harus dihilangkan dan sebaliknya kita harus mengupayakan keadilan sejati. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dunia harus mengenali Sang Pencipta. Setiap bentuk 'kesetiaan'harus dikaitkan dengan loyalitas dengan Tuhan. Jika hal ini terjadi maka kita akan menyaksikan dengan mata kita sendiri standar loyalitas yang tinggi akan terbentuk oleh orang-orang dari semua negara dan sebuah jalan baru akan membimbing kita menuju perdamaian dan serta akan membuka keamanan di seluruh dunia. " 

Sumberpidato: “Krisis Dunia dan Jalan Menuju Perdamaian” hal. 26-66 

#Khalifah

#Ahmadiyah

 #KhalifahAhmadiyah

#MirzaMasroorAhmad

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun