Setelah AIK menulis, "Partikel Plastik Ada di Darah Manusia", Kompas cetak Sabtu (26/03), Ahmad Arif menulis "Plastik di Darah dan Jejak Karbon", Kompas Rabu (30/3).
Rujukan keduanya sama, yakni tulisan Heather A Leslie, dkk., di jurnal Environment International, terbit Kamis (24/03).
Kalau di tulisan saya di akun ini (3 hari lalu), mengomentari cara Kompas dan beberapa media menulis 17 dari 22 adalah 77%. Pada tulisan Arif yang tayang di rubrik Catatan Iptek, penjabaran dari 77% itu lebih lanjut disampaikan.
"Separuh sempel mengandung PET (plastik yang biasa digunakan dalam botol minuman) dan sepertiga mengandung polistirena (bahan yang digunakan untuk mengemas makanan dan produk lainnya). Seperempat sempel mengandung polietilen, yang biasa dipakai untuk membuat kantong plastik", tulis Arif.
Di atas dengan jelas Arif menggunakan pecahan: separuh, sepertiga, dan seperempat. Jika diwujudkan dengan prosentase, maka separuh sama dengan 50%, sepertiga = 33,33%, dan seperempat = 25%.
Tapi, apakah angka-angka itu sama dengan tulisan asli Leslie, dkk?
Dalam tulisannya, Leslie, dkk., menyebut, "...PET was the most widely encountered (>LOQ values in 50% of all tested donors), followed by PS (36%), PE (23%)...".
Terlihat, Leslie, dkk., mencatat 50% untuk PET, setara dengan separuh, seperti yang digunakan Arif.
Namun untuk Polistirena (PS) dan Polietilen (PE), ada perbedaan. Arif menyebut PS = sepertiga (33,33%), sedangkan Leslie, dkk., 36%. Terakhir, Arif menulis PE = seperempat (25%), sedangkan Leslie, dkk., hanya mencatat 23%.