Film Bebas mengajak penonton kembali ke masa SMA lewat kisah geng remaja yang penuh tawa, canda, dan rahasia kecil. Vina, Kris, Jessica, Gina, Suci, dan Jojo adalah teman yang tak terpisahkan, masing-masing dengan karakter unik dan cerita hidupnya sendiri. Mereka melewati hari-hari penuh warna, dari kegembiraan hingga konflik yang membuat persahabatan mereka semakin kuat.
Cerita tersebut berlanjut23 tahun kemudian - ketika Kris bertemu Vina lewat pertemuan tanpa disengaja. Kris mengalami sakit parah dan ia meminta Vina untuk mengumpulkan teman-teman semasa SMA untuk ber reuni sekali lagi. Perjalanan reuni bukan lagi soal mencari orang lama, tetapi menyelami kembali kenangan masa muda yang konyol, penuh tawa, dan senyuman indah.
Salah satu daya tariknya adalah, lagu-lagu yang dipakai di film mengingat kita pada era 90-an yang menjadi penggiring karakternya. Cukup banyak orang yang familiar dengan lagu-lagu tersebut membuat penonton merasakan kedekatan emosional seiring menonton film tersebut.
Para pemeran, baik versi muda maupun dewasa, menampilkan chemistry yang natural. Interaksi mereka membuat kita seolah ikut berada dalam geng Bebas, merasakan kebahagiaan dan kesedihan yang mereka alami. Adegan lucu dan mengharukan berpadu dengan manis, membuat film ini bukan hanya hiburan, tapi juga pelajaran tentang arti persahabatan sejati.
Lebih dari reuni, Bebas menekankan bahwa meskipun waktu dan jarak memisahkan, ikatan persahabatan yang tulus selalu menemukan jalannya. Konon kata pepatah, masa-masa terindah ialah masa SMA. Maka nikmatilah masa-masa tersebut sebelum semuanya berakhir dan sebelum mengalami kerasnya dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
