Mohon tunggu...
Saut H Aritonang
Saut H Aritonang Mohon Tunggu... -

ILO conference for trade unionist, human right activist, consultant for industrial relation harmony.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Soekarno, Hatta, Moch Yamin, Agus Salim, Syahrir, Tan Malaka.....

19 Oktober 2018   09:41 Diperbarui: 19 Oktober 2018   10:09 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejarah kebangsaan indonesia tergambar jelas dalam pemikiran, sikap, keputusan yang di lakukan para pendiri NKRI yang sudah barang tentu tak seluruh nya tersebut seperti judul tulisan ini.

Yang ingin kita maknai akan pemikiran, sikap dan keputusan yang di ambil oleh para elite nasional "ketika itu", adalah langkah jauh ke depan bagi kemaslahatan bangsa dan kejayaan negara. 

Mereka mampu satu hati dan satu visi bahwa negara ini adalah berbentuk republik yang di dasari dari bhineka tunggal ika menuju nasionalisme indonesia dengan cara pandangan hidup berbangsa dan bernegara melalui PANCASILA.

PANCASILA bukan ideologi negara tapi pandangan hidup berbangsa dan bernegara agar toleransi, integrasi, singkronisasi dapat menciptakan relasi kebangsaan yang MENIADAKAN SARA .... karena ke depan di yakini oleh para pendiri republik itu dalam kalkulasi 50 tahunan ke depan pasti akan tercipta dan lahir BUDAYA, NASION INDONESIA.

73 tahun kemerdekaan negara kesatuan republik indonesia, bukan nya tambah kental kebangsaan indonesia, malahan saat ini bangsa ini sedang "terpanggang" oleh aksi aksi terorisme, sukuisme, agamaisme, daerahisme, golonganisme mengapa ini. terjadi, adalah akibat pemahaman berbangsa dan bernegara yang "DANGKAL" menafsirkan seolah olah Pancasila adalah : menciptakan negara sekuler, menomorduakan agama, meniadakan ideologi lain selain pancasila, adalah alat kekuasaan menindas kreativitas masyarakat.

Jelas ini adalah pemahaman yang "KELIRU" yang di jalan kan oleh para pemimpin dan/atau para elite nasional, bahkan saat ini ada anak biologis soekarno yang merasa sebagai "KANALISASI TAFSIR DARI PANCASILA" .... ini salah paham yang berkelanjutan dalam membumi kan PANCASILA, Pancasila adalah kesepahaman nasional dari para pendiri republik negara kesatuan republik indonesia. Mereka bersepaham dalam mengukuhkan dasar berbangsa dan bernegara dan bercita cita dalam kenegaraan serta melandasi hukum republik ini dengan batang tubuh undang undang dasar 17 agustus 1945.

Tapi di setiap era kepemimpinan negara ini yang di arti kan sebagai "PEMERINTAH",  tak satu pun sukses memahami konstitusi dan melaksanakan nya, sungguh sangat di sayang kan melihat sejarah perjalanan bangsa sejak zaman kerajaan sampai pada kristalisasi kebangsaan untuk kemerdekaan dan sampai kepada pembangunan saat ini NIHIL DI DAPAT PEMIMPIN YANG MEMAHAMI PREAMBULE DAN BATANG TUBUH UNDANG UNDANG DASAR 17 AGUSTUS 1945 .... Tapi ini tak boleh di diam kan karena dari jumlah 250 juta Rakyat indonesia tak mungkin tak ada yang sadar akan JATIDIRI BERBANGSA DAN BERNEGARA DALAM REPUBLIK INDONESIA....

insyaAllah semoga intelektual dan/atau cendikiawan yang sudah bertambah saat ini jangan lah yang "BER STEMPEL TUKANG", tetapi yang jujur, iklas, paham dan mumouni untuk menjadikan  jaya republik ini seperti pemikiran para pendiri negara ini dan senafas dengan HARAPAN RAKYAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA .... amin amin ya'Rabbi alamin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun