Mohon tunggu...
T.S Trisno
T.S Trisno Mohon Tunggu... -

Political & Economic Research

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anas Menunggu ‘Hari Naas’

30 Desember 2013   19:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:20 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Desakan atas penahanan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum terus menguat. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sendiri berkali-kali menegaskan akan segera menahan Anas, jika alat bukti sudah kuat. Anas yang sebelumnya ‘selalu’ bersemangat membela diri (didukung oleh fans beratnya), kini mulai kendur dan ‘terkesan’ pasrah menunggu ‘hari naasnya’.

Dalam sebuah kesempatan, jika pada akhirnya KPK bergerak dan menahannya, Anas menganggapnya sebuah sebuah proses tapa atau bersemedi atau mengasingkan diri dari keramaian dunia luar. Makna yang bisa dibaca dari pernyataan Anas adalah sebuah sikap pasrah dari segala upaya yang sudah dilakukannya bersama para pendukungnya.

Pernyataan Anas tersebut juga menunjukkan bahwa sebenarnya dia sudah cukup tahu rencana KPK yang akan menahannya dalam waktu dekat. Sekitar tujuh bulan setelah ditetapkan sebagai tersangka korupsi, Anas dan pendukungnya sudah melakukan berbagai cara untuk membela diri dan menggiring opini seolah-olah dia tidak bersalah, khususnya dalam kasus korupsi Hambalang.

Selama lebih kurang 7 bulan itulah Anas melakukan serangkaian kegiatan, termasuk membuat ormas Perhimpungan Pergerakan Indonesia (PPI) dan melakukan pertemuan dengan sejumlah media massa untuk menjelaskan posisinya ‘yang tidak bersalah’. Namun usaha keras Anas itu niscaya menjadi sia-sia, ketika ‘hari naas’ itu datang, ketika KPK benar-benar bertindak untuk menahannya.

Dari aspek psikologi, Anas mulai terlihat ‘kelelahan’ dan kehilangan stamina untuk mendegradasi citra KPK. Semakin Anas bertahan dan melancarkan serangan, semakin kuat pula dukungan masyarakat ke KPK untuk menahannya.

Kini, selain kasus Hambalang, masyarakat menunggu, sejauh mana KPK menyiapkan alat bukti kuat untuk menahan dan memenjarakan Anas. Menurut sejumlah kabar, KPK bahkan sudah menyiapkan alat bukti lain, di luar kasus Hambalang yang akan semakin memberatkan Anas. Belakangan sudah mulai terkuak bukti-bukti adanya permainan uang di balik kemenangan Anas dalam Kongres Demokrat 2010 di Bandung.(***)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun