Mohon tunggu...
Wawan Sri Purwantono
Wawan Sri Purwantono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

kerja... kerja...kerja

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jurnalis... Kok Begitu?

28 November 2013   08:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:35 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi tadi kontak dengan teman jurnalis saya di pulau Dewata. Dia ingin mendapatkan gambaran tentang sosok jurnalis menurut saya.

Jurnalis bagi saya adalah dunia yang penuh daya tarik dan menjadi hoby saya sejak SMA. Tetapi saat di dunia kerja, terutama dunia birokrasi dan sosial saya menjumpai fenomea beda dengan dunia jurnalis yang dulu saya kenal dan saya sukai.

Masalah ekonomi, ujian idealisme.

Tidak sedikit pewarta yang gajinya minim memilih untuk menjadi wartawan amplop. Oleh sebab itu, keobyektifan suatu berita berdasarkan fakta sudah tidak lagi menjadi harga mahal bagi wartawan amplop itu. Yang lebih mengerikan, mudah2an ini tak terjadi dan sekedar isue saja, banyak oknum wartawan yang menyimpan kasus moral para elit atau pejabat publik untuk kemudian di jadikan ATM hidup.

Good news is bad news, and bad bews is good news....

Tahu kan maksudnya... berita kejelekan lebih layak jual daripada berita kebaikan. Kecuali berita kebaikan JOKOWI yang benar-benar enak untuk diikuti.

Hampir sebagian media jika mengangkat suatu headline, biasanya akan memberitakan hal yang cenderung negatif (bad news) demi menarik perhatian dari calon pembaca. Sebagai contoh : sebuah media jika mengangkat berita tentang pejabat yang korupsi tentu akan lebih laku dijual dibandingkan jika mengangkat headline misalnya seorang dokter dan tim kesehatan yang bekerja keras menyebarnya wabah penyakit. Akan lebih menarik berita bila ada dokter yang mogok kerja, kemudian pasien tidak terlayani, atau kasus amoral oknum keshatan misalanya. Menjadi tidak heran jika seolah-olah hal negatif menjadi biasa untuk diterima dan diikuti, sehingga jika ada media yang mengangkat berita baik atau good news, biasanya hal itu tidak terlalu menarik untuk diikuti.

Semoga dua sisi persepsi itu salah....


Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun