Mohon tunggu...
Rita Ndruru
Rita Ndruru Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halo semuanya, namaku Rita! Aku punya hobi yang mungkin terdengar klasik, tapi sangat aku cintai: menulis. Bahkan, aku seringkali larut dalam refleksi mendalam tentang hal-hal yang mungkin orang lain anggap sepele. Platform ini jadi tempat curhat digital buatku, di mana aku bisa menuangkan sedikit demi sedikit hasil perenunganku.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Pengelolaan Pisang untuk Meningkatkan Pendapatan Penduduk Nias

23 Juni 2024   17:23 Diperbarui: 1 Maret 2025   19:13 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pulau Nias: Potensi, Ekonomi, dan Strategi Pengembangan Pisang Kepok

Pulau Nias terletak di pesisir barat Sumatera (Gulo, 2023). Di sebelah utara berbatasan dengan Nanggroe Aceh Darussalam, sebelah timur dengan Pulau Mursala, sebelah selatan dengan Kepulauan Mentawai, dan sebelah barat dengan Samudera Hindia. Secara administratif, Pulau Nias terbagi menjadi empat kabupaten, yaitu Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, serta satu kota, Gunungsitoli (Biogging, 2021).

Potensi Pisang Kepok di Pulau Nias

Salah satu komoditas unggulan dari Pulau Nias adalah pisang kepok, yang banyak diminati masyarakat. Pisang kepok ini termasuk dalam kategori hortikultura dan memiliki ciri khas warna kekuningan dengan rasa yang manis. Karena kualitasnya yang unggul, pisang kepok Nias menarik minat masyarakat luar untuk diolah lebih lanjut dan meningkatkan nilai jualnya (Yuni, 2023).

Pisang kepok, yang dikenal dengan sebutan "Gae Siata" di Nias, telah diekspor hingga 15 ribu ton ke berbagai daerah seperti Aceh dan Riau. Namun, meskipun memiliki komoditas unggulan, perekonomian Pulau Nias masih tergolong rendah dibandingkan dengan pulau-pulau lain (BUMN, 2023).

Kendala dan Tantangan Ekonomi

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya perekonomian di Nias adalah kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas dalam mengolah dan mengembangkan pisang kepok. Mayoritas masyarakat lebih fokus mengekspor hasil panen tanpa adanya pengolahan yang dapat meningkatkan nilai tambah produk (Nias, 2024). Oleh karena itu, perlu strategi pengelolaan pisang kepok yang lebih baik guna meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Pisang Kepok: Karakteristik dan Jenis Pisang

Pisang merupakan tanaman dari famili Musaceae dengan nama latin Musa paradisiaca. Tanaman hortikultura ini dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Struktur tanaman pisang terdiri dari akar serabut, batang semu berbentuk silindris berlapis-lapis, daun lebar memanjang, serta bunga yang dikenal sebagai jantung pisang berwarna merah keunguan. Buah pisang tersusun dalam kelompok yang disebut sisir (Elfianis, 2022).

Jenis pisang dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan pemanfaatannya:

  1. Pisang yang dapat dikonsumsi langsung, seperti pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan, dan mas.
  2. Pisang yang harus dimasak sebelum dikonsumsi, seperti pisang nangka, tanduk, dan kepok.
  3. Pisang berbiji, seperti pisang batu dan klutuk.
  4. Pisang yang diambil seratnya, seperti pisang manila (Test, n.d.).

Strategi Pengelolaan dan Peningkatan Nilai Tambah Pisang Kepok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun