Mohon tunggu...
ryn be
ryn be Mohon Tunggu... Mahasiswa arsitektur

Mahasiswa arsitektur aja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Saat Satwa Jadi Tetangga: Menyikapi Konflik Manusia-Macaca di Indonesia

15 September 2025   21:44 Diperbarui: 15 September 2025   21:48 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
konversi hutan jadi sawit. Sumber: Forest Digest

•Pandangan sebagai Hama

Karena sering dianggap merugikan, monyet dilabeli sebagai hama. Stigma ini memperburuk situasi konservasi, karena masyarakat jadi cenderung melakukan pengusiran keras bahkan pembasmian. Padahal, macaca punya peran penting sebagai penyebar biji dan penyeimbang ekosistem.

•Ancaman Kesehatan

Kontak langsung manusia–monyet berisiko tinggi menularkan penyakit zoonosis, seperti herpes B virus atau TBC. Kasus gigitan monyet di kawasan wisata juga bukan hal baru, menambah beban kesehatan publik.

Kerugian ekonomi ini tidak kecil. Dalam satu laporan lapangan, seorang petani di Kalimantan Barat mengaku kehilangan hampir separuh hasil kebun jagungnya karena dimakan kawanan monyet.

Dari sisi kesehatan, risiko zoonosis tak boleh dianggap remeh. Virus Herpes B, yang umum ada pada monyet, bisa menular ke manusia melalui gigitan atau cakaran, meski kasusnya jarang. WHO bahkan menegaskan bahwa interaksi intensif manusia–satwa liar berpotensi melahirkan penyakit baru di masa depan.

monyet mengais sampah atau merampas makanan dari turis. Sumber: iStock
monyet mengais sampah atau merampas makanan dari turis. Sumber: iStock

Solusi dan Mitigasi

1.Pelestarian Habitat

Rehabilitasi hutan adalah langkah utama. Program penanaman kembali hutan di Kalimantan yang melibatkan komunitas lokal, misalnya, terbukti mengurangi intensitas konflik satwa-manusia.

2.Edukasi Masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun