•Pandangan sebagai Hama
Karena sering dianggap merugikan, monyet dilabeli sebagai hama. Stigma ini memperburuk situasi konservasi, karena masyarakat jadi cenderung melakukan pengusiran keras bahkan pembasmian. Padahal, macaca punya peran penting sebagai penyebar biji dan penyeimbang ekosistem.
•Ancaman Kesehatan
Kontak langsung manusia–monyet berisiko tinggi menularkan penyakit zoonosis, seperti herpes B virus atau TBC. Kasus gigitan monyet di kawasan wisata juga bukan hal baru, menambah beban kesehatan publik.
Kerugian ekonomi ini tidak kecil. Dalam satu laporan lapangan, seorang petani di Kalimantan Barat mengaku kehilangan hampir separuh hasil kebun jagungnya karena dimakan kawanan monyet.
Dari sisi kesehatan, risiko zoonosis tak boleh dianggap remeh. Virus Herpes B, yang umum ada pada monyet, bisa menular ke manusia melalui gigitan atau cakaran, meski kasusnya jarang. WHO bahkan menegaskan bahwa interaksi intensif manusia–satwa liar berpotensi melahirkan penyakit baru di masa depan.
Solusi dan Mitigasi
1.Pelestarian Habitat
Rehabilitasi hutan adalah langkah utama. Program penanaman kembali hutan di Kalimantan yang melibatkan komunitas lokal, misalnya, terbukti mengurangi intensitas konflik satwa-manusia.
2.Edukasi Masyarakat