Dalam era digital yang serba cepat ini, teknologi telah merevolusi cara kita berinteraksi, termasuk dalam hal percintaan. Aplikasi kencan online dan media sosial telah mempermudah kita untuk bertemu orang baru dan menjalin hubungan namun di balik kemudahan ini tersimpan tantangan unik yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah ghosting.  Ghosting adalah praktik menghilang secara tiba-tiba dari kehidupan seseorang tanpa penjelasan atau komunikasi yang jelas, meninggalkan pihak lain dalam kebingungan dan rasa sakit hati yang mendalam.  Fenomena ini semakin marak di era digital, di mana interaksi seringkali terjadi secara virtual dan kurang personal, membuat proses penyembuhan dari heartbreak akibat ghosting menjadi lebih kompleks.
  Ghosting bukanlah hal yang sepele, apalagi dalam konteks nilai-nilai syariah  Islam mengajarkan kita untuk berlaku adil, jujur, dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan kita.  Ghosting jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut,  Menghilang tanpa penjelasan menunjukkan kurangnya rasa hormat dan empati terhadap perasaan orang lain  Hal ini dapat melukai hati dan merusak kepercayaa, hal yang sangat tidak dianjurkan dalam ajaran Islam.  Dalam Islam, komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis, ghosting justru menghancurkan pondasi komunikasi tersebut.
  Dari sudut pandang syariah, penting untuk memahami bahwa setiap individu memiliki hak untuk diperlakukan dengan baik dan dihargai. Ghosting merupakan bentuk ketidakadilan dan pelanggaran hak tersebut.  Islam menekankan pentingnya menjaga perasaan orang lain dan menghindari tindakan yang dapat menyakiti mereka  Oleh karena itu, ghosting merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam  Sebagai umat muslim, kita diwajibkan untuk bertanggung jawab atas tindakan kita dan menghindari perilaku yang dapat merugikan orang lain, termasuk ghosting.
  Lalu bagaimana kita menghadapi ghosting dan heartbreak akibatnya?  Pertama, kita perlu menerima dan memproses emosi yang kita rasakan.  Jangan menampik atau menekan perasaan sedih, marah, atau kecewa  Izinkan diri kita untuk berduka dan mencari dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas.  Berbicara dengan orang-orang terpercaya dapat membantu kita untuk mendapatkan perspektif yang lebih baik dan memulihkan keseimbangan emosional.  Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional jika diperlukan, seperti konseling atau terapi.
  Selanjutnya, kita perlu fokus pada penguatan spiritual.  Menghadapi heartbreak dapat menjadi kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT  Sholat, dzikir, membaca Al-Quran, dan berdoa dapat membantu kita untuk menemukan ketenangan dan kekuatan batin.  Berfokus pada ibadah dapat membantu kita untuk melepas rasa sakit hati dan menemukan kedamaian dalam diri.  Ingatlah bahwa Allah SWT selalu ada untuk kita dalam setiap situasi, termasuk saat kita sedang menghadapi cobaan.
  Selain itu, penting untuk belajar dari pengalaman  Ghosting dapat menjadi Pelajaran berharga untuk meningkatkan kemampuan kita dalam memilih pasangan dan membangun hubungan yang sehat.  Amati kesalahan-kesalahan yang mungkin telah kita lakukan dan perbaiki diri kita,  Perbaiki cara kita berkomunikasi, membangun batasan yang jelas, dan mengenali tanda-tanda hubungan yang tidak sehat.  Dengan demikian, kita dapat mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.  Ingatlah bahwa Allah SWT akan selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya yang sabar dan tawakkal.
  Terakhir, penting untuk mengingat bahwa kita tidak sendiri dalam menghadapi ghosting dan heartbreak.  Banyak orang mengalami hal serupa, dan berbagi pengalaman dapat memberikan rasa dukungan dan empati.  Carilah komunitas atau kelompok dukungan yang dapat memberikan tempat aman untuk mengungkapkan perasaan dan berbagi pengalaman.  Saling mendukung dan berbagi semangat dapat membantu kita untuk melewati masa sulit ini dengan lebih mudah.  Ingatlah bahwa setiap orang memiliki nilai dan layak untuk diperlakukan dengan hormat dan kasih sayang,  Jangan biarkan pengalaman negatif menghancurkan kepercayaan diri dan harga diri kita.
  Sebagai penutup, ghosting dan heartbreak di era digital merupakan tantangan yang perlu dihadapi dengan bijak.  Dengan memahami perspektif syariah dan menerapkan strategi yang tepat, kita dapat mengatasi rasa sakit hati dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijaksana.  Ingatlah bahwa Allah SWT selalu memberikan petunjuk dan kekuatan kepada hamba-Nya yang selalu berusaha untuk berbuat baik.  Semoga kita semua diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi segala cobaan hidup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI