Sejak awal perkembangan pemikiran Islam, diskursus tentang epistemologi telah
menempati posisi sentral dalam memahami teks keagamaan, realitas sosial, dan pengalaman
spiritual. Pemikiran Islam tidak hanya mengandalkan satu corak nalar, melainkan melahirkan
tiga pendekatan utama yang menjadi ciri khasnya, yakni epistemologi bayani, irfani, dan
burhani. Ketiga epistemologi ini mewakili keragaman cara pandang para ulama dan filosof
Muslim dalam menggali pengetahuan serta menetapkan kebenaran. Bayani bertumpu pada
teks dan otoritas keagamaan, irfani menekankan pengalaman batin dan intuisi spiritual,
sementara burhani mengutamakan rasionalitas logis dan argumentasi deduktif. Ketiganya
berkembang dalam konteks historis yang berbeda, namun saling berinteraksi dan membentuk
khazanah intelektual Islam yang kaya.
Dalam tradisi klasik, bayani menjadi pijakan utama para fuqaha dan ahli tafsir yang