Asian Flush, Serta Efeknya yang Harus Kamu Ketahui

Apakah kamu pernah mendengar istilah mengenai Asian Flush? Kalau belum hmmm yasudah gini deh, apakah kamu pernah mencari tahu kenapa karakter di berbagai kartun Anime itu ketika mereka setelah meminum sesuatu yang beralkohol, pasti digambarkan oleh pembuatannya dengan warna merah di pipi? Nahh itu lah yang disebut dengan sindrom Asian Flush teman dan itu nyata kok secara medis untuk orang-orang Asia. Lalu, apakah ini sesuatu yang berbahaya? Nahh yuk kita pelajari bersama.

Karakter anime digambarkan pembuatnya memiliki pipi kemerahan sehabis meminum alkohol (sumber: www.deviantart.com/)

Kita sadar bahwa minuman beralkohol telah menjadi salah satu gaya hidup bagi sebagian kalangan orang saat ini. Minumab Alkohl biasa dimanfaatkan sebagai pelipur stress, kebutuhan social, kenyamanan diri, dan lain sebagainya. Tapi, apakah kamu pernah mendapati atau mendengar tentang himbauan yang mengatakan bahwa kita sebagai orang Asia dianjurkan untuk tidak terlalu sering dan banyak meminum alcohol? 

Yaa, itu karena selain dari adanya implikasi berupa efek  Asian Flush, ternyata secara genetika dalam organ tubuh kita itu relatif berbahaya terhadap adanya zat alcohol. Asian Flush sendiri merupakan sebuah kondisi ketika pembuluh darah kita melebar akibat respon imun yang mendeteksi adanya ancaman dalam tubuh kita, yaitu disini contohnya alcohol dan zat lainnya ketika liver kita mencoba untuk menghancurkan alcohol itu sendiri yang dianggap ancaman. Kalau begitu, kenapa namanya Asian Flush? Apa cuman orang asia yang mengalami ini? Jawabannya yaa secara mayoritas. Kenapa ? yuk kita telaah lebih dalam.

Respon Asian Flush pada orang Jepang (Sumber: en.wikipedia.org)

Dalam minuman beralkohol, terdapat zat kimia yang umum dinamakan dengan ethanol. Zat ini pada dasarnya, umum untuk semua manusia, sudah dianggap sebagai sebuah ancaman oleh Liver kita dengan menghasilkan dua buah enzyme utama yaitu ADH dan ALDH2 (dehidrogenase aldehid). Enzyme ADH sendiri berfungsi pertama kali untuk memecah zat Ethanol tersebut menjadi zat bernama Acetaldehyde yang bersifat racun bagi tubuh. 

Setelah ADH bekerja, barulah giliran ALDH2 untuk memecah racun Acetaldehyde menjadi zat kimia bernama Acetat, atau Bahasa pasarnya adalah cuka yang bersifat relatif tidak beracun karena tubuh bisa menghilangkannya dengan mudah. Nahh akan tetapi, disinilah problem orang asia secara umum. Kita, sebagai orang asia, secara genetika tidak memiliki enzim ALDH2 yang membuat tumpukan Acetaldehyde kita lebih banyak daripada orang Non Asia  yang memiliki enzim tersebut (Eropa, Amerika, dan lainnya). 

Itulah yang membuat imun kita merespon dengan memperbesar pembuluh darah dan yaa, Asian Flush terjadi. Selain itu, pada umumnya, jantung kita juga akan berdetak lebih cepat, terasa pening kepala, mual, dan lainnya karena respon ancaman tersebut. 

Bahkan ada riset yang mengatakan bahwa bagi orang Asia, meminum alcohol akan meningkatkan kemungkinan terkena kanker lebih besar daripada orang Non-Asia, meskipun berdasarkan penelitian Daryl L. Davies, seorang farmasi klinis di bidang alkoholisme, menampik hal tersebut. Walaupun demikian, Daryl juga tetap menyatakan bahwa alcohol tetap mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh sehingga butuh kebijaksanaan peminum untuk menakar jumlah yang mereka konsumsi.

Ilustrasi Sederhana mengenai enzim ADH dan ALDH2 (Sumber: blogs.plos.org)