Mohon tunggu...
Rya Febriyanti
Rya Febriyanti Mohon Tunggu... Purchasing

Saya bekerja sebagai staf purchasing di sebuah perusahaan swasta. Melalui pengalaman saya dalam dunia pengadaan barang dan jasa, saya banyak belajar tentang proses bisnis, negosiasi, serta pentingnya membangun hubungan yang profesional dan terpercaya. Di Kompasiana, saya ingin berbagi tips seputar cara berbisnis yang aman dan baik di era sekarang. Semoga tulisan-tulisan saya bisa bermanfaat dan disukai oleh para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mitos atau Fakta: Pewangi Laundry untuk Kulit Sensitif ?

22 Juli 2025   15:57 Diperbarui: 22 Juli 2025   15:57 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Internal Tim Desain Laundry Hari Ini 

Apakah kamu pernah mengalami rasa gatal, kulit kemerahan, atau ruam setelah mengenakan pakaian yang baru saja dilaundry? Jika ya, bisa jadi kamu sempat bertanya-tanya, apakah penyebabnya berasal dari pewangi yang digunakan oleh pihak laundry. Terlebih jika pakaian tersebut memiliki aroma yang cukup kuat dan menyengat. 

Pertanyaan ini cukup sering muncul, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau mudah mengalami iritasi. Tapi apakah benar bahwa pewangi laundry berbahaya bagi kulit sensitif? Ataukah ini hanya sekadar mitos yang berkembang tanpa dasar ilmiah? 

Artikel ini akan menjelaskan fakta dan persepsi masyarakat mengenai penggunaan pewangi pada pakaian hasil laundry, khususnya kaitannya dengan kesehatan kulit. Simak penjelasannya dibawah ini.

Kenapa Pewangi Laundry Sering Disalahkan?

Banyak orang mengaitkan masalah kulit dengan pakaian hasil laundry, terutama saat pewanginya beraroma tajam. Secara umum, pewangi laundry memang mengandung berbagai zat kimia yang diformulasikan untuk menciptakan aroma harum serta meningkatkan kesan bersih dan segar pada pakaian.

Namun, bagi sebagian orang yang memiliki kulit sensitif, bahan-bahan kimia tersebut dapat menjadi pemicu reaksi negatif. Kandungan seperti phthalates, pelarut sintetis, dan bahan pengikat aroma (fixative agents) memang berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit yang tidak toleran terhadap zat asing.

Gejala yang umum dilaporkan meliputi rasa gatal, kemerahan, ruam, dan pada beberapa kasus bahkan hingga timbulnya rasa perih atau terbakar ringan. Gejala ini biasanya muncul di area kulit yang langsung bersentuhan dengan pakaian, seperti leher, punggung, atau bagian dalam lengan.

Penjelasan Ilmiah

Dari sisi ilmiah, memang benar bahwa beberapa zat kimia dalam produk pewangi bisa memicu reaksi alergi atau iritasi, khususnya pada individu dengan kulit yang tergolong hipersensitif. Beberapa jurnal dermatologi menunjukkan bahwa wewangian sintetis dapat memicu contact dermatitis, yakni peradangan kulit akibat kontak dengan bahan iritatif.

Namun, penting juga untuk dicatat bahwa tidak semua orang akan mengalami reaksi tersebut. Dalam banyak kasus, individu dengan kulit normal tidak menunjukkan gejala apapun meskipun menggunakan pakaian yang telah diberi pewangi dengan konsentrasi tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun