Rutan Banjarnegara
Mohon Tunggu...Lainnya - Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banjarnegara
Akun Diblokir
Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.
Rumah Tahanan Negara (disingkat Rutan) adalah tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama proses penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan di Indonesia. Rumah Tahanan Negara merupakan unit pelaksana teknis di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (dahulu Departemen Kehakiman). Selain Rutan yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, beberapa Instansi memiliki Rumah Tahanan sendiri. Sebut saja Kepolisian RI, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Badan Narkotika Nasional.
Rutan didirikan pada setiap ibu kota kabupaten atau kota, dan apabila perlu dapat dibentuk pula Cabang Rutan. Di dalam rutan, ditempatkan tahanan yang masih dalam proses penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, dan Mahkamah Agung.
RutanBanjarnegara Sambut Peringatan Maulid Nabi Dengan Gema Sholawat
Banjarnegara, INFO_PAS - Menyambut peringatan hari lahir Nabi Muhammad S.A.W (Maulid Nabi) Tahun 1445 H, Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banjarnegara menyelenggarakan Sholawat bersama Jama'ah Tabligh Banjarnegara di Masjid At-taubah Rutan Banjarnegara, Rabu (27/9).
Dok. tim humas
Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Rutan Banjarnegara, Pejabat Struktural, ASN Rutan Banjarnegara serta seluruh Warga Binaan yang beragama Islam. Tidak hanya bersholawat, namun kegiatan Maulid Nabi juga diiringi musik rebana. Para Warga Binaan Rutan Banjarnegara sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, bahkan beberapa warga binaan, ikut andil dalam menabuh rebana.
Dok. tim humas
Kepala Rutan Banjarnegara Bima Ganesha Widyadarma mengatakan para warga binaan yang ikut menabuh rebana merupakan warga binaan yang sudah terlatih, mereka latihan secara rutin melalui pembinaan kepribadian. Bahkan Rutan Banjarnegara sampai mendatangkan pelatih dari salah satu pondok pesantren di Banjarnegara.
"Kami memiliki alat rebana yang cukup lengkap, jadi melalui pembinaan kepribadian, kami optimalkan alat tersebut, dan kami mendatangkan pelatih rebana dari pihak luar," kata Bima Ganesha Widyadarma.
Bima juga mengatakan momen tersebut dapat dijadikan motivasi untuk meningkatkan ibadah dan  sekaligus mengevaluasi pelatihan rebana yang telah diikuti oleh Warga Binaan.
Dok. tim humas
"Terkadang, sebagian orang lebih bisa melihat cahaya dari tempat yang gelap. Semoga dengan bersholawat hati menjadi damai, sejuk, ibadah semakin meningkat, para Warga Binaan tidak mengulangi perbuatan yang melanggar hukum dan kita semua mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW," pungkas Bima.
