Mohon tunggu...
Rusydi AfdillahFajri
Rusydi AfdillahFajri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

where there is a will there's a way

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Interaksi Sosial dalam Bermasyarakat

21 Januari 2022   06:02 Diperbarui: 21 Januari 2022   06:06 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada awalnya saya mendengar percakapan dari teman teman saya mengenai orang yang introvert, bahwasanya orang yang introvert tidak bisa berinteraksi social dikarenakan orang tersebut adalah orang yang sangat pendiam.

Awal mendengar pembicaraan teman teman saya tersebut saya langsung berfikir, tidak ada satupun orang yang tidak Berinteraksi sesamanya "interaksi social". Lagi pula introvert ataupun ekstrovert mereka pun juga sama sama manusia, karena sejatinya manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri dan sangat membutuhkan peran orang lain.

Setiap manusia dalam kehidupan sehari-harinya tentu tidak terlepas dari interaksi social. Menurut Young dan Raymond W. Mack, interaksi social adalah hubungan-hubungan social yang dinamsi dan menyangkut hubungan-hubungan antar individu, antara individu dengan kelompok maupun antara kelompok dengan kelompok lainnya.

Menurut saya pribadi seseorang yang susah melakukan interaksi social atau susah berinteraksi ternyata berbahaya bagi orang tersebut. Penelitian terbaru menyebutkan, jika kita kesepian tak hanya berbahaya bagi mental seseorang tapi juga fisik. Orang kesepian lebih lemah dan rentan terserang penyakit.

 Pentingnya berinteraksi..

Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi social. Menurut Murdiyatmoko dan Handayani (2004), Interaksi social adalah hubungan-hubungan antara manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh-mempengaruhi yang menghasilkan hubungan-hubungan tetap dan pada akhirnya memunginkan pembentukan struktur social.

Bicara tentang introvert dan ekstrovert ada juga ambivert, menurut carl jung simpelnya introvert pada umumnya akan mengalami kelelahan atau rasa kurang nyaman ketika berapa di dalam lingkungan social yang ramai. 

Kemudian ekstrovert akan mendapatkan kepuasan dari luar diri seseorang, orang yang seperti ini cendrung menikmati interaksi manusia, antusias, banyak bicara, asertif, dan suka berteman. Dan yang terakhir ada ambivert, umumnya dikenal sebagai tipe kepribadian yang berada diantara introvert dan ekstrovert.

Banyak juga yang berpendapat kalo orang introvert itu gak menarik ketika ngobrol, apakah kamu seorang introvert? Yang percaya kalo introvert gabisa jago ngobrol, emang sih faktanya introvert itu kaku tubuhnya, introvert itu flat nada bicaranya. 

Well, sebenernya itu dating bukan karena kamu introvert, tapi karna kamu gak mau latihan. Orang yang ekstrovert juga bisa jadi kaku kalo dia gak suka interaksi. Jadi semua itu bukan karna bisa atau gak bisa, tapi tentang mau atau gak mau.

Bedanya yang bedain itu cuma di usahanya, orang introvert butuh usaha yang lebih keras untuk bisa dibandingkan ekstrovert. Inget gak ada yang gak mungkin, kalo belom bisa jadi pembicara yang baik jadilah pendengar yang baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun