Bekerja di tempat yang lama dengan tatanan hidup baru, harus beda.
Tekad merupakan misi meraih mimpi untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik setelah sekitar 3 bulan tersendat karena pandemi Corona, harus dimiliki setiap pekerja.
Sekitar 3 bulan tidak bertemu dengan teman kerja dengan utuh karena dibatasi shift. Ketika masuk kembali normal seperti biasa, di tempat saya bekerja di kabupaten Bangka sudah ada teman yang memasuki masa pensiun.
Teman yang pensiun mengambil momentum ketika kembali bekerja secara utuh seluruh pegawai masuk dimanfaatkan untuk menyampaikan ucapan perpisahan dalam kegiatan apel pagi yang kembali diselenggarakan setelah selama 3 bulan lalu tidak dilakukan di kantor.
Setelah lama tidak bersilaturahmi, kali ini dipertemukan dalam suasana yang berbeda di tempat kerja. Bedanya karena sudah banyak pegawai yang masuk kantor untuk selalu saling meningatkan agar menjaga jarak.
Saling mengingatkan, tetutama kebiasaan lama setiap kali bertemu ketika awal masuk kantor bersalaman dengan bersentuhan menjabat tangan. Kali ini hal itu dihindari dan bisa dimaklumi karena kita lagi pandemi.
Kalau mengenakan masker dan cuci tangan yang telah menjadi kebiasaan baru selama pandemi Corona. Nanun masih tetap ada yang lupa, untuk itu kita kembali saling mengingatkan.
Juga mengingatkan teman-teman yang memiliki fungsi tugas menyediakan kelengkapan kantor untuk selalu menyediakan stok masker, karena ini kebiasaan baru wajar ada pegawai yang masih sering lupa mengenakan masker. Setelah berada di kantor baru ingat tidak mengenakan masker. Bila tersedia masker di kantor, pegawai yang lupa tadi bisa difasilitasi tempatnya bekerja.
Ketika pandemi melanda, perencanaan kerja di kantorpun berubah. Terutama yang bekerja di instansi pemerintah.
Banyak anggaran digeser untuk kebutuhan penaganan Covid-19, sehingga anggaran yang tersedia untuk suatu kegiatan yang sudah direncanakan ditiadakan tahun 2020 ini.
Karena tidak ada anggaran, untuk sisa tahun anggaran 2020 apakah diisi dengan berdiam diri saja? Tentu tidak, justru tidak adanya anggaran dapat melahirkan inovasi yang membuat pegawai penetintah untuk terus ada aktifitas.
