Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mudik Online Lancar Tergantung Sinyal

16 Mei 2020   17:38 Diperbarui: 16 Mei 2020   17:38 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Video call cara yang dipergunakan untuk mudik online (dokpri)

Istilah mudik online baru muncul di tengah pandemi Corona pada Ramadan 1441 H. Prakteknya sudah saya lakukan pada lebaran sebelumnya.

Lenbaran tahun lalu, ketika menghubungi sanak saudara yang jauh saat lebaran dengan menggunakan panggilan video maupun panggilan telepon. Tahun ini baru ada namanya yakni Mudik Online.

Tidak hanya kerabat dan sahabat di dalam negeri namun juga di luar negeri kita hubungi saat lebaran. Tentu saja melalui pangilan telepon maupun panggilan video. Semua itu dilakukan untuk terus menjalin silaturahmi melalui momentum Idul Fitri. Ucapan saling memaafkan dapat dilakukan walaupun berjauhan.

Komunikasi secara virtual di tengah pandemi tidak hanya di lakukan terhadap kerabat yang jauh tempat bermukimnya yang tidak mungkin kita datangi karena diseberang pulau. Namun bisa juga dilakukan terhadap kerabat dalam satu kota tapi beda kelurahan untuk menghindari kerumunan dan berinteraksi dengan banyak orang saat lebaran untuk memutus mata rantai penyebaran Corona.

Bila mengacu kepada arti mudik menurut KBBI adalah berlayar, pergi ke udik (hulu sungai, pedalaman). Tidak ada yang namanya mudik online. Baru dinamakan mudik online pada tahun 2020 setelah adanya larangan mudik di tengah pandemi. 

Mudik online sebagai pengganti mudik yang biasa dilakukan yakni menghubungi kerabat yang jauh domisilinya dengan menggunakan panggilan video maupun panggilan telepon. Bisa pula menggunakan video percakapan yang ada di media sosial milik pribadi.

Istilah dalam kamus bahasa Indonesia belum ada kata mudik online. Kalau mudik bersama ada, istilah itu biasa dipakai. Jadi mudik dalam makna sebenarnya pergi ke udik daerah pedalaman. Sedangksn mudik online disepakati sebagai istilah baru untuk mudik. Boleh juga.

Bila mudik online dilakukan melalui sambungsn telepon bisa juga melalui sambungan video menjadi sangat murah dan tidak berbahaya di tengah pandemi. Ketimbang datang langsung di tengah pandemi Covid-19, bukannya menghadirkan kebahagiasn di hari lebaran tapi mendatangkan wabah penyakit. 

Bila yang dituju merupakan daerah terpencil maka tergantung dengan sinyal. Sinyal intetnet di daerah mudik lemah maka mudik online gagal di lakukan.

Dokpri
Dokpri
Mempersiapkan mudik online dapat dilakukan 3 hal berikut ini meliputi: 

Alat komunikasi

Apa perangkat telekomunikasi yang dipergunakan? Sebagian besar menggunakan hand phone. Ada pula yang menggunakan laptop. Perangkat yang dipergunakan disesuaikan dengan tempat mudik yang dituju. 

Bila tempat yang dituju jaringan internetnya sulit, yang dipergunakan hanya melalui panggilan telepon. Namun menggunakan panggilan video lebih terasa karena bisa melihat wajah lawan bicara dengan berbagai ekspresi dari gembira hingga haru biru serta suasana sekitar. Mudik online akan lebih hidup.

Sinyal 

Terdapat sinyal telepon dan internet atau tidak tujuan mudik online. Hal ini paling penting untuk dapat melakukan mudik online. Sinyal internet bagus maka dapat menggunakan panggilan video. 

Bila hanya ada sinyal telepon maka hanya bisa melakukan panggilan telepon. Bila tidak ada kedua-duanya baik telepon maupun intetnet karena yang bakal dituju di daerah benar-benar terpencil, maka mudik online gagal dilakukan. Maka mudik berpindah ke kampung lain yang mudah dihu

Kuota dan pulsa

Sebelum melakukan mudik online pastikan ketersedia kuota maupun pulsa perangkat yang dipergunakan. Baik perangkat milik sendiri maupan orang yang bakal dituju buat mudik online khususnya keluarga dekat. Terutama ortu di kampung dan adik maupun kakak. Kirimkan kuota maupun pulsa, sebagai pengganti hadiah lebaran. Pengganti angpao saat berjumpa ketika lebaran.

Sementara itu yang tidak kalah pentingnya mempersiapkan mental dengan baik, karena mudik online berbeda rasa emosionalnya dengan mudik yang bertemu langsung seperti tahun lalu.

Pasti ada kangen yang tertahan. Ada rindu yang tertahan karena dibatasi ruang yakni perangkat komunikasi. Karena itu perlu diperhatikan bagi pemudik online, seperti hal-hal berikut ini.

Waktu yang tepat

Biar terasa Idul Fitrinya, saat melakukan mudik online pada waktu jam banyak keluarga berkumpul di rumah orang tua. Biasanya berlangsung setelah salat Ied. 

Lebih bagus lagi keluarga di kampung melakukan salat Ied di rumah saja bersama seluruh keluarga seperti panduan MUI tentang salat Ied di tengah pandemi. Usai salat Ied diikuti takbir bertepatan melakukan mudik online, jadilah lebaran online.

Hindari kesedihan

Jangan tampakkan wajah sedih ketika mudik online saat melakukan panggilan video. Usahakan segembira mungkin, layaknya lebaran sebagai hari kemenangan setelah berpuasa satu bulan penuh. 

Hindari kisah sedih di hari lebaran. Cukup kisah sedih di hari minggu saja, seper judul lagu Koes Plus.

Memaklumi pandemi

Yakinkan keluarga dikampung bahwa pandemi ini situasinya tidak baik melakukan mudik guna menjaga kesehatan bersama. Selain untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sebagai alasan tidak bisa mudik lebaran tahun ini. 

Ketibang membawa virus Corona ke kampung lebih baik mudik online saja. Jangan ciderai kegembiraan lebaran drngan kedukaan karena tertular Covid-19.

Semoga beberapa persiapan yang dilakukan untuk menghadapi mudik online ini bisa bermanfaat. Ayo mudik online, lebih murah tetap bisa bersilaturahmi saling memaafkan di tengah pandemi.

Sungailiat, 16 Mei 2020/23 Ramadan 1441 H

Rustian Al'Ansori

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun