Kau libas pagi dengan rambut yang tergerai. Mengusik embun yang bakal jatuh menjuntai. Belum waktunya embun pun yang menempel di daun hijau jatuh berderai. Pagi belum muncul matahari kau telah berjalan menembus pagi dengan gontai.
Perempuan pejuang subuh yang menyatu dalam dingin. Telah menghangatkan raga dengan semangat bergumul dengan angin. Menyebarkan suara pagi hingga menembus dinding beton berkerangka besi. Telah berhasil dalam renta waktu yang menguatkan hati.
Perempuan yang dicintai buah hati telah menjadi inspirasi. Anak - anak tercinta kirimkan doa selalu dalam setiap langkah kaki. Kesetiaan kepada cinta telah menjadikan pagi mewangi. Rambut panjangnya telah melibas pagi.
Sungailiat, 13 Januari 2018