Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jakarta Menuju Kota Beradab Bebas Maksiat

3 November 2017   23:22 Diperbarui: 3 November 2017   23:36 2800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : likeship.me

Alexis adalah target politik Anies dan Sandi dalam Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ketika adu debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Anies menyiratkan tempat hiburan Alexis telah menjadi target bila ia menang dalam Pilkada akan ditutup.

Pernyataan itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemilih dalam Pilkada terutama warga yang tidak menginginkan adanya aktifitas maksiat di DKI Jakarta. Tentunya Anies Baswedan dan Sadiaga Uno harus memenuhi janjinya dan janji itu telah dipenuhi dengan tidak memperpanjang izin beroperasinya Alexis.

Ternyata lantai 7 Hotel Alexis menjadi daya pikat tersendiri, karena kepopulerannya sebagai tempat hiburan malam "sorga dunia" Jakarta. Sedangkan tempat hiburan lainnya yang juga ada aktfitas maksiatnya masih selamat dari sasaran penutupan. Tentu masih melenggang beroperasi, katanya sulit dibuktikan. Kalau ingin membuktkannya tidak sulit - sulit tempati saja mata - mata di situ, selesai.

Gubernir DKI Jakarta Anies Baswedan harus bersikap adil. Bila ditemukaan tempat hiburan melakukan kegiatan prostitusi, juga harus sama dengan Alexis. Ditutupnya Alexis untuk merubah image Jakarta selama ini bahwa kota metropolitan itu identik dengan prostitusi, judi dan aktitas maksiat lainnya. Jakarta lebih beradab tanpa maksiat. Begitulah kira - kira, mungkin yang ada dibenak pak Anies.

Saya pernah menginap disalah satu hotel di kawasan Medan Merdeka Barta Jakarta Pusat, dikejutkan pada suatu pagi dengan suara perempuan yang berteriak dan menangis dihadapan dua lelaki berparas Timur Tengah yang tidak peduli dengan tangis wanita itu.

Perempuan itu menagih bayaran setelah menemani tidur lelaki itu. Tetap saja lelaki itu tidak mau membayar. Hingga lelaki itu berlalu, perempuan itu terus menangis histeris. Pemandangan pilu, nasib budak napsu di Jakarta.

Tutupnya Alexis berarti langkah awal Anies dan Sandi memenuhi janji. Begitu pula langkah awal bersihnya Jakarta dari maksiat. Selamat untuk masyarakat Jakarta, yang akan lepas dari kungkungan maksiat.

Salam dari pulau Bangka.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun