Mohon tunggu...
RUSTAM HADI
RUSTAM HADI Mohon Tunggu... Pengajar yang ingin Selalu Belajar dan Belajar Selalu

Hobi Menulis, ada 6 buku dan beberapa artikel yang dimuat di jurnal ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

12 Program Prioritas Pendidikan: Langkah Maju Menuju Transformasi Pembelajaran

30 April 2025   01:49 Diperbarui: 30 April 2025   01:49 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun masa depan bangsa. Di tengah tantangan zaman yang terus berubah, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah merumuskan 12 program prioritas pendidikan yang menjadi peta jalan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Program-program ini mencakup berbagai aspek, mulai dari peningkatan kompetensi guru, penguatan karakter siswa, hingga pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Sebagai seorang guru yang telah lama berkecimpung di dunia pendidikan, saya melihat langkah ini sebagai upaya yang visioner, meskipun tantangan implementasinya tidaklah kecil.Pertama, program "Wajib Belajar 13 Tahun dan Pemerataan Kesempatan Pendidikan" menjadi salah satu poin yang sangat relevan. Program ini bertujuan memastikan setiap anak Indonesia memiliki akses pendidikan yang merata hingga jenjang menengah atas. Dalam pengalaman saya mengajar di daerah pedesaan, banyak anak yang terpaksa putus sekolah setelah lulus SMP karena faktor ekonomi atau keterbatasan akses. Dengan adanya program ini, saya berharap lebih banyak anak yang dapat melanjutkan pendidikan mereka, sehingga kesenjangan sosial dapat diminimalkan. Namun, pemerintah perlu memastikan infrastruktur pendidikan, seperti sekolah dan tenaga pengajar, tersedia secara memadai di wilayah terpencil.Kedua, "Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi, dan Kesejahteraan Guru" menjadi fokus yang sangat saya dukung. Guru adalah ujung tombak pendidikan, dan tanpa guru yang berkualitas, sulit membayangkan kemajuan sistem pendidikan. Saya sering melihat rekan-rekan guru yang bekerja keras dengan keterbatasan fasilitas dan penghasilan yang belum sepadan. Program ini menjanjikan peningkatan kesejahteraan, yang menurut saya sangat penting untuk meningkatkan motivasi dan profesionalisme guru. Selain itu, peningkatan kompetensi melalui pelatihan berkelanjutan harus benar-benar relevan dengan kebutuhan di lapangan, bukan sekadar formalitas.Selanjutnya, "Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)" menjadi salah satu poin yang menarik perhatian saya. Pendekatan ini mendorong siswa untuk tidak hanya menghafal materi, tetapi juga memahami konsep secara mendalam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Sebagai guru, saya sering merasa bahwa kurikulum kita terlalu berorientasi pada ujian, sehingga siswa kehilangan kesempatan untuk belajar secara bermakna. Dengan deep learning, saya berharap siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, yang sangat dibutuhkan di era modern ini. Namun, tantangannya adalah bagaimana melatih guru untuk menguasai metode ini dan mengubah pola pikir tradisional dalam mengajar."Pengembangan Talenta dan Prestasi" juga menjadi program yang patut diapresiasi. Banyak siswa di sekolah saya yang memiliki bakat luar biasa, tetapi kurang mendapat dukungan untuk berkembang. Program ini memberikan harapan bahwa talenta siswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik, dapat diasah secara optimal. Saya pernah memiliki siswa yang sangat berbakat dalam seni, tetapi karena keterbatasan fasilitas, bakatnya tidak tersalurkan dengan baik. Dengan adanya program ini, saya berharap lebih banyak siswa yang mendapatkan kesempatan untuk berprestasi di tingkat nasional maupun internasional."Pemenuhan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan" adalah poin lain yang sangat krusial. Saya sering menghadapi kendala dalam mengajar karena kurangnya fasilitas, seperti laboratorium yang memadai atau buku pegangan yang up-to-date. Program ini menjanjikan perbaikan infrastruktur, yang menurut saya akan sangat membantu proses pembelajaran. Namun, pemerintah perlu memastikan bahwa anggaran untuk sarana dan prasarana benar-benar dialokasikan dengan transparan dan tepat sasaran, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh sekolah-sekolah di daerah terpencil."Penguatan Karakter: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria" menjadi salah satu program yang menurut saya sangat penting di era digital ini. Banyak siswa yang kehilangan nilai-nilai luhur karena pengaruh media sosial dan globalisasi. Program ini mendorong pembentukan karakter melalui kebiasaan positif, seperti disiplin, tanggung jawab, dan gotong royong. Saya sering mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran, dan saya melihat perubahan positif pada siswa yang diajarkan untuk menghargai kerja keras dan kejujuran. Program Pagi Ceria juga terdengar menarik, karena suasana belajar yang ceria dapat meningkatkan motivasi siswa."Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial" adalah langkah maju yang sangat relevan dengan perkembangan teknologi. Di era industri 4.0, kemampuan koding dan pemahaman tentang kecerdasan artifisial menjadi kebutuhan dasar. Saya melihat banyak siswa yang antusias belajar teknologi, tetapi mereka terkendala oleh kurangnya fasilitas dan guru yang kompeten di bidang ini. Program ini memberikan harapan bahwa siswa dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan masa depan. Namun, pemerintah perlu memastikan bahwa pelatihan koding tidak hanya berfokus pada siswa di perkotaan, tetapi juga menjangkau daerah-daerah terpencil."Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang Berkeadilan" menjadi poin yang sering menjadi sorotan di masyarakat. Banyak orang tua yang mengeluhkan sistem zonasi yang dinilai kurang adil. Saya setuju bahwa sistem penerimaan murid harus berkeadilan, memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi. Program ini diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut, tetapi implementasinya harus benar-benar transparan dan melibatkan masukan dari berbagai pihak, termasuk guru dan orang tua."Penguatan Karakter: Pelatihan Guru BK dan Ke-BK-an" juga menjadi fokus yang sangat penting. Bimbingan konseling (BK) memainkan peran besar dalam membantu siswa menghadapi masalah akademik dan non-akademik. Saya sering melihat siswa yang membutuhkan dukungan emosional, tetapi guru BK di sekolah kami terbatas. Dengan adanya pelatihan ini, saya berharap guru BK dapat lebih kompeten dalam menangani berbagai permasalahan siswa, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang sehat secara mental dan emosional."Tes Kemampuan Akademik (TKA)" adalah program yang menurut saya perlu diperhatikan lebih lanjut. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan akademik siswa, tetapi saya khawatir jika tes ini justru menambah beban bagi siswa dan guru. Pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada hasil tes, tetapi juga pada proses pembelajaran yang holistic. Saya berharap TKA dapat dirancang dengan baik, sehingga tidak menjadi momok yang menakutkan bagi siswa."Penguatan Pendidikan Literasi, Numerasi, dan Sains Teknologi" menjadi poin yang sangat relevan dengan kebutuhan global. Literasi dan numerasi adalah keterampilan dasar yang harus dikuasai setiap siswa. Saya sering menemukan siswa yang kesulitan membaca atau berhitung, dan ini menjadi hambatan besar dalam pembelajaran. Program ini memberikan harapan bahwa siswa dapat menguasai keterampilan dasar tersebut, sekaligus memahami sains dan teknologi yang semakin penting di masa depan.Terakhir, "Pembangunan Kebahasaan dan Kesusastraan" menjadi penutup yang sangat penting. Saya percaya bahwa lingkungan belajar yang bahagia dan aman adalah kunci keberhasilan pendidikan. Banyak siswa yang merasa tertekan karena tekanan akademik atau bullying di sekolah. Program ini menjanjikan lingkungan belajar yang mendukung kebahagiaan siswa, dan saya sangat mendukung langkah ini.Secara keseluruhan, 12 program prioritas pendidikan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mentransformasi pendidikan di Indonesia. Sebagai seorang guru, saya merasa optimis dengan langkah ini, tetapi saya juga menyadari bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada implementasi di lapangan. Pemerintah perlu melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat, untuk memastikan bahwa program ini benar-benar membawa perubahan positif. Mari kita bersama-sama mendukung dan mengawal transformasi pendidikan ini demi masa depan generasi yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun