Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Presiden Mana Lagi yang Akan Saya Jumpai pada Desember Berikutnya?

16 Desember 2016   15:23 Diperbarui: 16 Desember 2016   19:56 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Desember bukan saja menjadi bulan pembawah anugerah dan kasih bagi umat Kristiani, tetapi bagi saya pribadi, Desember adalah bulan keberuntungan. Tulisan ini bukan untuk menyombongkan diri atau melebih-lebihkan diri, melaingkan hanya sebagai rasa syukur atas setiap perjumpaan .

Tidak terasa setahun yang lalu saya berada di Istana Negara untuk penuhi undangan presiden RI ke-7 Bapak Joko Widodo, undangan yang dikirim untuk 100 Blogger Kompasiana pada tanggal 12 Desember 2015 lalu itu, bukan cuma sekedar jamuan makan siang saja tetapi kami juga diberi kesempatan untuk berbicara dengan Bapak Presiden, momen terindah itu tepat saat lagi ada acara Kompasianival 2015 (kopdar para blogger terbesar di Indonesia), dan saya salah satu diantara 100 blogger tersebut. Baca selengkapnya disini.http://www.kompasiana.com/rusda/admin-kompasiana-bikin-kaget-jokowi-bilang-jangan-terlalu-serius_568c6e44f492731a10510b6d

Saat di Istana Negara-Foto by Ibu Risma
Saat di Istana Negara-Foto by Ibu Risma
Di tahun 2016 ini, saya dan kawan-kawan blogger lainnya tidak mendapat undangan dari bapak presiden meskipun ada yang berharap bisa terulang lagi seperti tahun lalu. Ach ya sudahlah itu cuma harapan saja. Toh meskipun tidak berjumpa dengan presiden RI di tahun 2016 tapi saya malah dipertemukan dengan Presiden Penyair Nusantara Puisi Menolak Korupsi (PMK) Sosiawan Leak, ya saya dan beberapa kawan-kawan menyebutnya Presiden PMK.

Sosiawan Leak : Presiden PMK

Siapa yang tidak kenal dengan Sosiawan Leak, lelaki gondrong, kulitnya tidak begitu putih dan suka memakai celana pendek dengan sepatu bootsnya itu sudah tidak asing lagi ditelinga para penyair se-Indonesia, bahkan karya dan pergerakkannya sudah tercium se-nusantara dan asia.

Sosiawan Leak lahir di Solo, 23 September 1967. Menyelesaikan studi di Fisipol Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. Sejak 1987 menulis puisi, esai, dan naskah lakon di samping menjadi aktor dan sutradara beberapa grup teater di Solo.

Diundang di Festival Puisi Internasional Indonesia (Solo, Indonesia, 2002), Poetry On The Road (Bremen, Jerman, 2003), Aceh International Literary Festival (Banda Aceh, 2009), Ubud WiritersandReaders Festival (Ubud, Indonesia, 2010), Jakarta Berlin Arts Festival (Berlin, Jerman, 2011), Pertukaran Budaya Indonesia-Korea (Hankuk University of Foreign Studies Seoul, Korea, 2012), Asean Literary Festival (Jakarta, Indonesia, 2014), Borobudur Writers & Cultural Festival (Magelang, 2016), dan lain-lain.

Sosiawan Leak Sumber Suara Merdeka
Sosiawan Leak Sumber Suara Merdeka
Bukunya Wathathitha  yang dia berikan pada saya itu, mendapat anugerah sebagai Buku Puisi Terbaik Pilihan Panitia Hari Puisi Indonesia 2016 di TIM, Jakarta (bersama 5 buku karya penyair lainnya). Puisinya Negeri Sempurna menjadi Puisi Terbaik pilihan Tim Kurator Tifa Nusantara 3 tahun 2016 di Marabahan, Kalimantasn Selatan.

Melakukan poetry reading di Universitas Pasau (2003), Universitas Hamburg (2003 dan 2011), Deutsch Indonesische Gesellschaft (2011), Kedutaan Besar Indonesia di Berlin (2011), Korea Broadcasting System (KBS) Seoul, dan Hwarang Park 667 Ansan City (2012).

Melakukan program apresiasi sastra Indonesia-Jerman di Indonesa tahun 2006 hingga tahun 2010 bersama Martin Janskowski dan Berthold Damhauser. Tahun 2012 melakukan poetry reading bersama Adam Wideweisch (USA) di Rumah Budaya Kalimasada Biltar serta bersama Penyair Afrika Selatan (Charl-Pierre Naude, Vonani Bila, Mbali Bloom, Rustum Kozain) dan Kurator Jerman (Indra Wussow) di Universitas Negeri Jember.

Menulis esai dan puisi di media massa, serta menerbitkan antologi puisi Umpatan (bersama KRT Sujonopuro, Penerbit Satyamitra, Solo, 1995), Cermin Buram (bersama KRT Sujonopuro dan Gojek JS, Penerbit Satyamitra Solo, 1996), Dunia Bogambola (bersama Thomas Budi Santosa, Penerbit Indonesiatera Magelang, 2007), Matajaman (bersama Budhi Setyawan dan Jumari HS, Penerbit Eraqu Magelang, 2011), Kidung Dari Bandungan (bersama Rini Tri Puspohardini, Penerbit Forum Sastra Surakarta, 2011), Sundel Bolong dalam Senthong (bersama Rini Tri Puspohardini, Penerbit Forum Sastra Surakarta, 2012), dan Wathathitha (Penerbit Azza Grafika Yogyakarta, 2016).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun