Mohon tunggu...
Ruri Prattycia
Ruri Prattycia Mohon Tunggu... Lainnya - baru memulai menulis

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Google Meet Media Pembelajaran di Tengah Pandemi Covid-19

2 Mei 2020   15:40 Diperbarui: 8 Mei 2020   12:31 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Google Meet Media Pembelajaran di Tengah Pandemi Covid-19

Oleh : Ruri Prattycia

(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)

JAKARTA- Coronavirus disease atau Covid-19 merupakan salah satu jenis virus yang berasal dari  keluarga coronavirus. Awalnya virus corona ini ditemukan di daerah Wuhan, China. Virus ini menyebar dari manusia ke manusia melalui percikan saliva atau air liur manusia ketika manusia tersebut batuk atau bersin yang tidak ditutup oleh kain ataupuntidak menggunakan masker. Gejala terkena virus ini berupa flu, batuk, demam dan sesak napas. 

Masa karantina ketika manusia terpapar virus ini selama 14 hari di ruang isolasi rumah sakit atau isolasi mandiri di rumah masing-masing pasien. Karena jumlah manusia yang terkena virus ini semakin bertambah setiap harinya, maka World Health Organization (WHO) mengumumkan situasi ini menjadi situasi pandemi.

Pandemi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dimaknai sebagai wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. Sedangkan di Indonesia Presiden Joko Widodo menetapkan virus corona ini sebagai bencana nasional.

Total kasus persebaran virus corona di dunia mencapai 3.168.922 orang dengan 227.940 orang meninggal dunia dan sembuh 934.650 orang. Terdapat sepuluh negara dengan kasus covid-19 tertinggi di dunia sebagai berikut :  

Negara Amerika Serikat sebagai negara teratas yang paling banyak dengan total kasus 1.057.978 orang, meninggal 61.428 orang dan sembuh 145.389 orang. Kedua ada Spanyol dengan total kasus 236.899 orang, meninggal 24.275 orang, sembuh 132.929 orang. Ketiga Italy yang awalnya menjadi negara pertama setelah China dengan total kasus 203.519  orang, meninggal 27.682 orang, sembuh 71.252 orang.

Keempat Perancis dengan total kasus 166.420 orang, meninggal 24.087 orang, sembuh 48.228 orang. Kelima Inggris dengan total kasus 165.221 orang, meninggal 26.097 orang, sembuh N/A. Keenam Jerman dengan total kasus 161.197 orang, meninggal 6.405 orang, sembuh 120.400 orang. Ketujuh Turki dengan total kasus 117.589 orang, meninggal 3.081 orang, sembuh 44.040 orang. Kedelapan Rusia dengan total kasus 99.399 orang, meninggal 972 orang, sembuh 10.286 orang. Kesembilan Iran dengan total kasus 93.657 orang, meninggal 5.957 orang, sembuh 73.791 orang. Yang terakhir ada China dengan total kasus 82.858 orang, meninggal 4.633 orang, sembuh 77.578 orang.

Jumlah pasien per tanggal 30 April 2020 yang telah terkonfirmasi virus corona di Indonesia mencapai 10.118 orang, negatif 53.033 orang, sembuh 1.552 orang dan meninggal dunia 792 orang. Pemerintah mengusahakan untuk meminimalisirkan penyebaran dengan memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dibeberapa daerah zona merah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi, Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. 

Hal ini dilakukan agar dapat mengurangi jumlah masyarakat yang tetap berada di luar rumah sehingga menimbulkan keramaian di jalanan. Mereka yang ingin keluar rumah diwajibkan menggunkan masker dan selalu berjaga jarak satu sama lain setidaknya satu meter (social distancing).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun