Mohon tunggu...
Rumono Rumono
Rumono Rumono Mohon Tunggu... Guru - Guru

GTK di SMPN 1 Puhpelem Kab.Wonogiri, hobi menulis, menggambar, menyanyi dan bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seminar Berbagi Praktik Baik Iklim Keamanan Sekolah: Pencegahan Kekerasan Seksual

27 Januari 2024   12:11 Diperbarui: 27 Februari 2024   10:00 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seminar Berbagi Praktik Baik Iklim Keamanan Sekolah: Pencegahan Kekerasan Seksual

Pada hari Sabtu, tanggal 26 Januari 2024, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Puhpelem menggelar kegiatan seminar bertajuk "Berbagi Praktik Baik untuk Iklim Keamanan Sekolah: Pencegahan Kekerasan Seksual." Acara ini dihadiri oleh para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik sebagai langkah nyata dalam menciptakan iklim keamanan di lingkungan sekolah.Pembukaan acara dilakukan oleh pembawa acara, Danar Rismiono  yang memberikan sambutan hangat kepada semua peserta. "Keamanan sekolah adalah tanggung jawab bersama kita. Mari bersama-sama belajar dan berbagi praktik untuk mencegah kekerasan seksual di sekolah," ujar Danar Rismiono.

Moderator: Sri Yatini

Moderator acara, Sri Yatini  kemudian memandu jalannya seminar dengan penuh antusiasme. "Kita akan mendengarkan pembahasan yang sangat penting dari pemateri utama kita, Ibu Retno Wahyuningtyas,  yang akan memberikan pemahaman mendalam mengenai kekerasan seksual di lingkungan sekolah dan upaya pencegahannya," kata Sri Yatini.

Pemateri: Retno Wahyuningtyas,

Ibu Retno Wahyuningtyas, sebagai pemateri utama, memulai paparannya dengan memberikan definisi kekerasan seksual. "Kekerasan seksual mencakup perbuatan merendahkan, menghina, dan menyerang tubuh seseorang, yang dapat mengakibatkan penderitaan psikis dan fisik," jelas Ibu Retno.

Kata kunci yang menjadi indikator suatu kekerasan adalah paksaan. Ibu Retno menegaskan, "Setiap tindakan yang melibatkan paksaan dapat dianggap sebagai bentuk kekerasan."


Ibu Retno menguraikan bahwa kekerasan seksual seringkali terjadi di lingkungan sekolah, yang menjadi tempat berkumpulnya banyak orang secara intensif. Oleh karena itu, sekolah perlu mengambil langkah konkret dalam memberikan pemahaman kepada pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik mengenai Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual.

Seminar sebagai Langkah Awal untuk Perubahan

Sebagai nara sumber, Ibu Retno menyampaikan rasa senangnya dapat berkontribusi dalam memberikan pemahaman tentang kekerasan seksual. "Saya berharap, setelah kegiatan seminar ini, seluruh peserta dapat memahami pentingnya hak kesehatan reproduksi dan seksual serta bersama-sama mencegah terjadinya perilaku tersebut di sekolah."

Perencanaan Kegiatan Selanjutnya

Sebagai langkah selanjutnya, peserta seminar akan terlibat dalam perencanaan kegiatan untuk mengurangi tingkat kekerasan seksual, khususnya di lingkungan sekolah. Hal ini menandai komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun