Mohon tunggu...
Rumingkang Tumarima
Rumingkang Tumarima Mohon Tunggu... Dosen - KOPI PAHITPUN SELALU MENEMUKAN PENIKMATNYA

JUST DO IT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kawin Kontrak atau Prostitusi

2 Januari 2020   07:50 Diperbarui: 2 Januari 2020   08:03 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kawasan puncak dan cipanas antara kabupaten bogor dan cianjur sudah sangat terkenal dengan wisata alam yang sudah lama dikenal baik wisatawan lokal maupun manca negara yang perkembangannya semakin lama semakin tinggi hal ini terlihat dari semakin ramainya pembangunan dikawasan tersebut. perkembangan wisata ini tentunya membawa dampak positif terhadap ekonomi masyarakat yaitu tercipatanya lapangan pekerjaan yang pada akhirnya akan menurunkan jumlah pengaguran dan kemiskinan masyarakat kabupaten bogor dan cianjur pada khususnya.

wisatawan timur tengah sangat mendominasi pengunjung kedaerah ini bahkan kalau kita lewat toko toko, mini market bahkan sampai tukang cukur rambut mengunakan bahasa arab, dan yang lebih terkejut lagi banyak para pekerja diktoko toko didaerah tersebut ber etnis timur tengah entah asli dari timur tengah atau hanya keturunan dari timur tengah.

memang tak salah menggunakan nama nama toko dengan bahasa arab toh banyak juga toko toko yang menggunakan bahasa inggris kita tak mempermasalahkannya tapi alangkah bijaknya menggunakan bahasa Indonesia agar bisa dimengerti oleh masyarakat banyak atau menggunakan tiga bahasa sekaligus bahasa indonesia, bahasa arab dan bahasa inggris biar lebih lengkap tentunya dalam hal ni adalah pemerintah kabupaten bogor dan cianjur yang harus menyikapinya

meningkatnya bisnis pariwisata tidak hanya membawa dampak postif tetapi membawa dampak negatif yaitu prostitusi didaerah tersebut yang sudah bukan rasahasia lagi sangat marak tentunya kalau ini dibiarkan akan membawa dampak yang lebih besar lagi terhadap lingkungan sosial yaitu penyakit sosial. sudah banyak razia razia yang dilakukan petugas yang berwenang tetapi tidak menimbulkan hasil yang signifikan pada penurunan prostitusi didaerah tersebut salah satunya yang lebih marak adalah kawin kontrak.

Ekonomi dan kemiskinan menjadi penyebab utama masifnya kawin kontrak dikawasan tersebut, wanita-wanita yang bersedia kawin kontrak bisanya tak selalu dari daerah kawasan tersebut juga dari luar daerah, dan kadang yang lebih memprihatinkan karena pendidikan yang rendah para wanita yang bersedia dikawin kontrak kadang ditipu sama makelar atau germo yang membawanya dengan memberikan keterangan atau informasi bahwa kawin kontrak itu syah dan halal.

sehingga banyak wanita yang mau kawin kontrak dengan harapan memiliki uang setelah kawin kontrak selesai biasanya kawin kotrak tergantung berapa lama wisatawan itu tinggal ada yang seminggu, sebulan dan ada yang diatas 6 bulan. jujur penulis juga tidak paham dengan namanya kawin kotrak karena direpublik ini tak ada satupun undang-undang masalah keagamaan yang membahas kawin kontrak. atau kah hanya sebuah kamuflase dalam menyembunyikan prostitusi tersebut tentunya tugas kita bersama mencari solusi dari masalah tersebut.

kawin kontrak yang selama ini membentuk positionong halal atau syah dimanfaatkan oleh para germo untuk mencari wanita-wanita yang keadaan ekonominya rendah dan pendidikannya rendah sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepentinyannya tentunya ini sangat merugikan dan mengkhatirkan dalam jangka panjang seperti penyakit AIDS yang perumbuhannya semakin tak terkendali yang pada akhirnya akan menjadi beban tidak hanya keluarga tetapi pemerintah.

masalah sosial ini harus kita sikapi dengan bijak karena ini sebuah mata rantai yang panjang kita tak bisa memutus satu rantai karena hukum permintaan berlaku yaitu permintaan dan penawaran. dalam jangka pendek penegakan hukum secara kontinyu dan berkelanjutan merupakan solusi seperti razia pendataan wisatawan yang berkunjung masih efektif untuk menurunkan prostitusi, tetapi dalam jangka panjang kebijakan makro ekonomi yaitu mengentaskan kemiskinan, meningkatkan pendidikan masyarakat adalah solusi mutlak dalam menurunkan tingkat prostitusi.

Sebagai contoh apalah artinya ada razia para tunasusila setelah ditangkap didata lalu dilepas lagi tanpa diberikan solusi bagaimana agar mereka tidak menjadi wanita tunasusila? tersedianya lapangan pekerjaan adalah solusi dari fenomena diatas sehingga peranan pemerintah daerah harus ikut bertanggaungjawab terhadap warganya yang menjadi tuna susila dikawasannya agar dengan diberikannya lapangan pekerjaan mereka punya penghasilan untuk menghidupi anak dan keluarganya.

maraknya kawin kontrak juga akan menimbulkan masalah baru yaitu setatus anak kalau wanita tersebut hamil dan melahirkan yaitu status kependudukannya karena kawin kontrak takkan diakui oleh negara sehingga anak yang lahir akan sulit membuat akta lahir, tidak memiliki akta lahir nantinya akan sulit dalam proses pendidikan, kesehatan atau pelayanan publik lainnya sehingga masalah ini akan menjadi seperti gunung es yang semakin lama akan semakin besar sehingga kita butuh solusi nyata untuk menangani masalah ini.

tak ada maksud menggurui atau tendensius atau marjinalisasai pada golongan tertentu hanya sebagai sumbang saran demi kebaikan bersama dan terwujudnya cita-cita republik ini "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun